Lihat ke Halaman Asli

Faila Sufah

Duta KOHATI Walisongo 2023 I Kementrian Pergerakan Perempuan DEMA UIN Walisongo Semarang

Wacana Tarekat dan Suluk dalam Al Quran dan Hadis

Diperbarui: 30 April 2023   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tarekat merupakam jalan yang ditempuh oleh para sufi dalam perjalanannya menuju Allah. Tarekat bermakna jalan khusus atau individual dan merupakan fase kedua dalam perjalanan keagamaan islam. 

Tarekat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal pada syari'ah, sebab jalan utama disebut syar'i sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata ini terambil dari kata tharaqa-yathruqu  yang di antara maknanya adalah "mengetuk". Dalam kamus Arab-Indo al-Munawwir makna ath-thariq adalah yang datang pada malam hari.

Para ahli bermacam-macam dalam mengartikan tarekat. Zamakhzari Dhofier menjelaskan bahwa tarekat merupakan sebuah kelompok organisasi (Islam Klasik) yang melakukan berbagai amalan zikir tertentu dan menyampaikan sumpah yang mana formulanya sudah ditentukan oleh pimpinan atau syaikh organisasi tarekat tersebut. Harun Nasution juga menjelaskan pengertian tarekat, yaitu sebuah jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi dengan tujuan untuk berada sedekat mungkin dengan Tuhan, yang mana kemudian mengandung tarekat tersebut dimaknai organisasi, syaikh, bentuk zikir sendiri, dan juga upacara ritual.

Sebagai bagian dari ajaran keislaman, tentu saja tarekat bukanlah muncul tanpa dasar dan argumen yang dapat dipertanggungjawabkan. Umat Islam memilki sosok teladan dalam segala aspek kehidupan di dunia, yakni Rasulullah saw.. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik, beliau pernah bersabda,

:

 " Telah ku tinggalkan pada kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya." 

Dalam al- Quran kata tarekat beberapa kali disebutkan, diantaranya yaitu dalam QS. Al-Jin Ayat 16

Lafad at-Thariqah dalam ayat ini dalam tafsir al-Mukhtashar di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid di tafsirkan sebagai agama Islam, maksudnya menjalankan apa yang ada dalam agama Islam. Begitu pula dalam tafsir al-Muyassar. Lafad at-Thariqah dimaknai agama Islam dan tidak menyimpang darinya.

Selain ayat tersebut, tarekat dalam al-Quran juga di sebutkan dalam QS. al-Ahqaf ayat 30

Dalam tafsir al-Muyassar kata at-Thariqah yang terdapat di ayat ini dimaknai sebagai kebenaran dam hidayah ke jalan yang lurus. Tidak berbeda jauh dengan yang ditafsirkan dalam Tafsir al-Mukhtasahar sebagai jalan Islam. Jadi, tak dapat diragukan kalau tarekat pada dasarnya memang ada dalam al-Quran dan Hadits.

Tak hanya tarekat, istilah suluk yang populer di dunia tasawuf juga berdasarkan al-Quran dan Hadits. Kata suluk berasal Bahasa Arab salaka-yasluku yang berarti memasuki, menempuh jalan, bertindak, dan memasukkan. Isim fail atau subjeknya disebut salik atau orang yang menempuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline