Lihat ke Halaman Asli

faikar Sir

mahasiswa

Peringatan Grebeg Suro 1000 Pincuk dan Wayang Kulit bersama Mahasiswa KKN Unnes di Desa Mandong

Diperbarui: 4 September 2022   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sabtu, 30 Juli 2022, Desa Mandong Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten bersama Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 2 menyelenggarakan peringatan suro yang berupa Grebeg Suro 1000 pincuk yang pertama kali. Peringatan Suro yang dilanjutkan dengan pagelaran wayang di malam hari hingga dini hari yang telah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. 

Grebeg Suro 1000 Pincuk yang didalamnya berisikan kegiatan kirab budaya dengan membawa tumpeng nasi, ingkung, dan pincuk yang dibawa oleh setiap perwakilan dari RT dan RW di Desa Mandong. Kirab Budaya tersebut start dari Balai Desa Mandong menuju ke Lokasi Sendang. 

Setelah tiba di area sendang yang menjadi inti dari Grebeg Suro dengan dihadiri oleh Camat Kecamatan Trucuk yang melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolis. Dilanjutkan dengan perebutan gunungan hasil bumi dari Desa Mandong dan kemudian makam bersama tumpeng dengan menggunakan pincuk dengan jumlah total 1000 pincuk kepada warga Desa Mandong dan sekitarnya yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

Dokpri

Pada malam harinya yang diadakan Pagelaran Wayang dengan membawakan cerita Perang Bharatayudha. Pagelaran Wayang telah menjadi kegiatan rutin dari Desa Mandong dalam beberapa tahun belakangan yang dibawakan oleh Dalang Ki Hari Suharyanto. 

Dalang tersebut merupakan keturunan dari Dalang sebelumnya dan tidak diperbolehkan untuk mengganti dalang kecuali keturunan asli dalang terdahulu. Dengan anggapan bahwa Pagelaran Wayang tersebut merupakan kegiatan sakral bagi masyarakat Desa Mandong yang apabila tidak dilakukan Pagelaran Wayang akan menimbulkan malapetaka.

Dokpri

Kegiatan Grebeg Suro 1000 Pincuk yang diadakan sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan atas melimpahnya hasil bumi di Desa Mandong. 

Antusias dari warga Desa Mandong yang sangat luar biasa yang dibuktikan dengan meriahnya kegiatan tersebut dan hadirnya warga yang melebihi dari prediksi penyelenggara acara. Hal tersebut sebagai akibat dari selama pandemi corona yang tidak dapat menyelenggarakan pagelaran wayang dan kegiatan lainnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline