Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan dan Fungsi Seni Musik Tarling Cirebonan

Diperbarui: 25 Desember 2022   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Seni Musik Tarling Cirebonan

  • Tarling adalah salah satu jenis kesenian daerah Cirebon, yang mempunyai ciri pada permainan instrumen musik gitar dan suling. Musik serta vokal yang dihasilkan berlaras pelog. Kesenian tarling merupakan kesenian yang lahir secara ketidaksengajaan. Bermula dari sekumpulan anak muda yang memainkan alat musik gitar sekitar tahun 1930-an. Mengenai masuknya gitar sendiri di wilayah Cirebon, berawal dari Komisaris Belanda yang memperbaiki gitarnya yang rusak. Dari petikan gitar yang indah para pemuda kemudian memasukan nada-nada tersebut ke dalam gamelan. Awalnya kesenian tarling bernama kiseran atau Jayanaan sekitar tahun 1950-an. Kesenian Jayanaan semakin dikenal saat disiarkan secara langsung oleh RRI Kabupaten Cirebon. Terdapat perbedaan mengenai nama kesenian tarling pada tahun 1950-an, di Kabupaten Cirebon menyebutnya Melodi Kota Udang, di wilayah Indramayu menyebutnya Melodi Kota Ayu, dan di wilayah Majalengka menyebutnya Melodi Kota Resik. Kemudian karena semakin disukai masyarakat, pada tahun 1962 para seniman dan Kepala RRI merombak dan memberi nama kesenian tersebut bernama tarling karena didominasi oleh dua alat musik gitar dan suling.

Fungsi Seni Musik Tarling Cirebonan

Dalam perkembangannya, kesenian tarling mempunyai beberapa fungsi diantaranya :

  • Pertama, fungsi sebagai hiburan, pada awal lahirnya kesenian tarling sekitar tahun 1930-an hanya dijadikan sebagai hiburan para pemuda di Kabupaten Cirebon untuk melepas penat setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Sampai pada tahun 1970-an sampai 1990-an kesenian tarling mencapai masa kejayaan dalam blantika panggung hiburan rakyat hingga banyaknya jumlah rekaman dan jumlah panggungan yang berfungsi sebagai hiburan untuk acara hajatan, rasulan, dan khitanan, tidak hanya di wilayah Kabupaten Cirebon tetapi juga wilayah sekitarnya.
  • Kedua, fungsi sebagai media komunikasi, karena kesenian tarling merupakan kesenian yang berasal dari rakyat dan menggunakan bahasa daerah, sehingga kerap dijadikan sebagai media komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyampaikan program-program pembangunan. Seperti halnya dalam lirik lagu tarling Panca Usaha Tani yang diciptakan oleh Abdul Adjib pada masa pemerintahan Orde Baru, yaitu yang berisikan tentang bagaimana meningkatkan kualitas pertanian yang baik, karena daerah Cirebon dan Indramayu merupakan daerah penghasil pertanian sehingga berpotensi untuk meningkatkan lumbung padi pada masa Orde Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline