Lihat ke Halaman Asli

Faihza Novriansyah

Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Belajar Membuat Ecoprint bersama Kelompok KKN 091 Desa Jepara Wetan

Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kelompok KKN 091 Desa Jepara Wetan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang di bimbing oleh Ibu Itsna Nurrahma Mildaeni, S.E.I., M.Ag mempelajari cara pembuatan kain bermotif "ecoprint" di Cj@ati Ecoprint. Dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya menusia Desa Jepara Wetan, Kelompok KKN 091 yang dipimpin oleh Oy Abdulfattah Fadhullah menciptakan kimono dan tote bag dan dipamerkan dalam Expo KKN Kabupaten Cilacap pada Rabu, 24 Agustus 2022 di Aula Balai Desa Binangun, Kabuaten Cilacap.

Ecoprint pada kain adalah sebuah teknik mencetak dan mewarnai kain menggunakan bagia-bagian tumbuhan seperti daun, tangkai,  atau bunga. Untuk membuat ecoprint kita dapat menggunakan daun dan bunga yang mengandung tanin. Tanin pada daun dan bunga ini yang nantinya akan meberi motif pada kain. Terdapat beberapa contoh daun yang mengandung tanin dan sangat cocok untuk membuat ecoprint seperti daun jati muda, daun lanang, daun truja, daun cemara, dan daun jarak. Selanjutnya, jenis-jenis bunga yang dapat digunakan dalam mebuat ecoprint meliputi bunga kenikir, bunga kamboja, bunga marigold dan bunga-bunga lain yang mengandung tanin.

Terdapat beberapa teknik dalam membuat ecoprint diantaranya terdapat teknik pounding, teknik perebusan, dan teknik steam. Teknik pounding sendiri dilakukan dengan cara memukul daun atau bunga yang telah disatukan dengan kain hingga menghasilkan warna dan memberi motif pada kain. Selanjutnya teknik perebusan dilakukan dengan cara mlekatkan daun atau bunga pada kain, kemuduian diikat untuk kemudian direbus dengan waktu tertentu. Kemudain yang terakir teknik steam atau pengukusan dilakukan dengan cara melekatkan daun atau bunga dengan kain, kemudian menggilasnya dengan benda tumpul hingga daun dan bunga mengeluarkan warna dan motif pada kain kemudian digulung, diikat dan dikukus selama 2 jam.

Untuk memperjelas cara pembuatan kain ecoprint kami akan memberikan langkah-langkah pembuatan kain ecoprint dengan metode steam dengan narasumber Ibu Ira pemilik Cj@ti Ecoprint. Adapun langkah langkah pembuatannya sebagai berikut :

  • Scouring Kain
  • Pada tahap ini kain yang akan diolah akan direndam dengan TRO dengan komposisi 5 gr TRO per 1 liter air. Sesuaikan takaran dengan ukuran kain, pastikan kain dapat terendam dengan maksimal. Rendam kain selama 30 menit, lalu bilas hingga bersih dan jemur kain hingga kering.
  • Mordant
  • Pada tahap ini kain yang telah melewati proses scouring akan direbus dengan campuran tawas dan soda abu. Perhatikan takaran penggunaan tawas dan soda abu pada proses ini untuk 1 liter air membutuhkan tawas sebanyak 50 gram dan soda abu sebanyak 10 gram. Pastikan larutan tercampur sempurna sebelum kain dimasukkan. Masukan kain dan rebus selama 1 jam, kemudian matikan api dan biarkan selama 3 jam. Bilas kain dengan air bersih dan jemur kain hingga kering.
  • Mordant In
  • Tahap ini dilkakukan sebelum proses penataan daun, dengan cara merendam sesaat atau mencelupkan kain dengan campuran air dan tawas atau tunjung. Pemilihan larutan perendaman ini akan menentukan hasil akhir kain. Kain yang direndam dengan tawas akan menghasilkan motif dan warna kain yang cerah, sementara itu kain yang direndam dengan larutan tunjung akan menghasilkan warna dan motif yang lebih gelap. Setelahnya kain yang telah dicelupkan dengan larutan tersebut diperas hingga tidak ada larutan yang menetes.
  • Ecoprint
  • Tahap ini adalah tahap penataan daun pada kain yang telah melalui proses mordant in. Kain yang telah diperas hingga kering kemudian digelar diatas plastik kemudian penataan daun bisa dilakukan dipermukaan kain. Untuk menghasilkan efek mirror atau pantulan cermin sebelum penataan daun kain dapat dilipat menjadi 2 bagian. Penataan daun pada kain dapat dilakukan dengan bebas sesuai dengan kreatifitas individu. Proses selanjutnya adalah melapisi kain yang telah tertata daun di permukaannya dengan plastik. Giling kain yang telah terlapisi plastik menggunakan benda dengan permukaan halus hingga daun yang telah tertata meninggalkan warna pada kain. Gulung kain yang telah digiling dan lilitkan tali rafia pada kain hingga kencang kemudian kukus selama 2 jam. Langkah akhir tahap ini adalah membuka gulungan ecoprint dan mengeringkannya hingga kering sempurna. Hindari menjemur kain di terik matahari secara langsung, kain cukup diangin-anginkan selama 7 hari.

    dokpri

  • Fiksasi
  • Ini adalah tahapan akhir dari pembuatan kain ecoprint dengan merendam kain yang sudah dikeringkan selama 7 hari kedalam larutan air dengan campuran tawas atau tunjung dengan komposisi 14 gram tawas atau tunjung per 1 liter air.  Pemilihan penggunaan tunjung atau tawas disesuaikan dengan proses mordant in. Proses perendaman ini dilakukan selama 5 menit kemudian bilas kain hingga bersih.

dokpri

Selama proses pembuatan kain ecoprint kami kelompok KKN 091 membuatnya di kediaman Ibu Ira pemilik usaha Cj@ti Ecoprint di Dusun Karang Bawang, Desa Jepara Wetan. Selanjutnya kain ecoprint yang telah kami dibuat dijahit oleh salah satu penjahit di Desa Jepara Wetan menjadi kimono berdasarkan desain yang telah dibuat oleh Oy Abdulfattah Fadhullah. Tidak hanya kimono kami juga membuat ecoprint yang diaplikasikan pada tas jinjing atau tote bag. Hasil kolaborasi ini kemudian di pamerkan dan diperagakan dalam Expo KKN yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang ditempatkan di Kabupaten Cilacap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline