Lihat ke Halaman Asli

Faidzur Rohim

Mahasiswa

Islam dengan Pluralisme dan Budaya

Diperbarui: 20 Desember 2019   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam konteks islam, Pluralisme didefinisikan sebagai sikap saling menghargai satu sama lain dan toleran terhadap pemeluk agama lain. Semua agama adalah sama dan benar, kebenaran setiap agama adalah relatif. Oleh karena itu, kita sesama mahluk beragama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agama yang dianutnya saja yang benar dan agama yang lain salah. Pluralisme mengajarkan kita untuk saling menghargai agama orang lain dengan berbeda-bedanya agama, dan dipergunakan dengan cara yang beda-beda pula;

Manusia lahir di dunia dalam keadaan fitrah atau suci (potensi beragama). Sehingga orang tuanya menjadikannya beragama islam, Kristen, katholik, hindu, budha dan lain-lain. Orang-orang yang memeluk suatu agama dan mengamalkan apa yang agamanya ajarkan, insyaallah hidupnya tidak akan sesat. Dalam menyikapi pluralisme beragama, sikap yang harus kita lakukan sebagai mahluk beragama adalah dengan cara meneliti dan memahami baru kemudian menilai agama lain dengan berdasarkan standard orang lain serta memberi peluang bagi mereka untuk memantapkan hati dan keyakinan mereka secara bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline