Persoalan pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari pelaksanaan pembelajaran. Dengan menggunakan metode ceramah yang hanya mengajarkan materi secara cuma-cuma dan tidak memperhitungkan kemampuan siswa atau lebih cenderung menjadi metode pendidikan yang memperlakukan siswa sebagai objek, maka pendidikan semacam ini niscaya tidak akan menghasilkan generasi-generasi yang kritis dan sensitif terhadap lingkungan mereka.
Sehingga, (Muhammad Karim) mengusulkan untuk beralih dari model pendidikan tradisional ke model pendidikan transformatif baru, yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh untuk menumbuhkan kesadaran kritis pada siswa melalui pendidikan kritis transformatif. Hal ini menuntut pendidik untuk menerapkan strategi pembelajaran yang mereka gunakan untuk mengajarkan materi baru kepada siswa sehingga siswa tidak begitu saja menerima apa yang diajarkan.
Konsep pembelajaran yang dikenal sebagai perspektif transformatif adalah salah satu yang mengarah pada perubahan pemahaman dan interpretasi individu terhadap realitas dan pengalaman hidup mereka. Ini menggabungkan proses individu untuk melihat dan memahami pengalaman pendidikan yang dia hadapi saat ini dan menghubungkannya dengan kondisi kehidupannya. Seseorang telah menjalani proses pembelajaran transformatif jika mereka berhasil menantang asumsi fundamental mereka, mengenali kekurangan dalam perspektif mereka, dan kemudian beralih ke pemahaman yang baru.
Model pembelajaran yang dikembangkan dari perspektif transformatif disebut pembelajaran transformatif. Perubahan pada manusia merupakan suatu proses kemajuan yang krusial, baik menyangkut bentuk, penampilan, kondisi, kualitas maupun substansi.
Proses transformasi ini dapat dicapai melalui empat cara; (i) mengelaborasi kerangka acuan berpikir saat ini (existing frame of reference); (ii) mempelajari kerangka acuan berpikir baru (new frame of reference); (iii) mengubah cara pandang (points of view); atau mengubah kebiasaan berpikir (habits of mind) (Mezirow 2012, 2012, p. 84). Yang dimaksud Mezirow tentang kerangka acuan berpikir (frame of reference) adalah struktur asumsi yang membatasi persepsi, kognisi dan perasaan individu (Mezirow, 1997, p. 5).
Oleb sebab itu, pembelajaran transformatif & Pedagogi Kritis ini mampu mengubah pola pikir mahasiswa. Sehingga dalam pengabdiannya kepada masyarakat mampu menjadi agent of change yang bisa membebaskan keterbelengguan masyarakat dalam hal pendidikan dan sosial. Tidak hanya membawa perubahan kepada masyarakat, namun mampu untuk menerapkan proses transformatif dalam hidupnya dan meningkatkan kesadaran kritis terhadap lingkungannya dan segala permasalahan sosial yang ada.
Jakarta, 15 Juni 2023
Fahtia Maharani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H