Lihat ke Halaman Asli

[Rindu] Perempuan Dalam Kopiku

Diperbarui: 10 September 2016   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Pribadi"][/caption][caption caption="Foto pribadi"][/caption]Sudah tiga jam aku menunggunya, ditemani secangkir kopi yang sudah dingin daritadi sembari kuhisap dalam-dalam rokok yang sudah dipenghujung batang. Ahh biasanya kau datang saat rokok baru aku nyalakan. Batinku. Apa kamu benar-benar akan meninggalkanku? Rasa gelisah berseliweran di tengah ramainya para pecinta kopi di warkop yang wifinya avaiable.

Suasana kedai sudah tak terlalu ramai. Kulirik jam dipojok atas di hp, sudah hampir jam 3. Pantas rasa ngantuk menyapa.

Kunyalakan lagi rokokku yang sudah tinggal dua batang, menghisapnya lebih dalam. Sengaja kuhembuskan sambil minum kopi sehingga asapnya seakan keluar dari cangkir kopi yang panas. Karena begitulah caraku memanggilnya. Memadukkan asap rokok dan kopi. Entah sudah yang keberapa kalinya aku lakukan, pokoknya berulang-ulang.

Aku senang bercampur ngantuk saat asap yang keluar dari cangkir kopi semakin banyak, lebih dari yang kuhembuskan. Berlipat-lipat. Kusambut dengan penuh kerinduan. Hanya kenapa asapnya tak mau berhenti hingga memenuhi ruangan, hingga sesak pernafasan. Biasanya hanya segumpal asap lalu membentuk tangan, kepala dan ahirnya membentuk tubuhnya semampai. Sudahlah yang penting dia datang.

“kukira kau sudah melupakanku” sambutku

“tanyakan saja pada dirimu. datang hanya sebentar, lalu lama menghilang”. Jawabnya datar sembari mengibas sisa asap yang menempel di tubuhnya.

“Bukankah kamu sudah tau bagaimana kesibukanku, kemarin aku...

Banyak kerjaan? Tugas kuliah numpuk? Selalu itu yang kamu katakan. Bosan!!” dia memotong penjelasanku.

“iya iya maaf, aku salah. Aku telat datang.” kilahku sambil seruput kopi. “gimana?” lanjutku.

“apanya?” timbalnya.

“dimaafkan kan?” kucoba membujuknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline