Lihat ke Halaman Asli

Fahrunnisa

mahasiswa

Determinasi (Faktor yang Mempengaruhi) Perkembangan Sosial-Emosional

Diperbarui: 17 Januari 2025   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan sosial-emosional merujuk pada perubahan dalam cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengelola emosi, dan mengembangkan hubungan interpersonal. Berbagai faktor dapat mempengaruhi perkembangan sosial-emosional individu, baik faktor internal maupun eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional .

1. Faktor Keluarga

Pengasuhan Orang Tua: Gaya pengasuhan orang tua sangat berperan dalam perkembangan sosial-emosional anak. Pengasuhan yang penuh perhatian dan kasih sayang dapat membantu anak merasa aman dan percaya diri. Sebaliknya, pengasuhan yang otoriter atau mengabaikan kebutuhan emosional anak dapat menghambat perkembangan sosial-emosionalnya.

Kualitas Hubungan Keluarga: Lingkungan keluarga yang harmonis dan komunikasi yang terbuka akan mendorong perkembangan emosi positif dan keterampilan sosial. Sebaliknya, ketegangan atau konflik dalam keluarga dapat menambah stres pada anak dan mengganggu perkembangan sosialnya.

2. Faktor Lingkungan Sosial

Teman Sebaya: Teman sebaya memegang peranan penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan pengendalian emosi. Interaksi dengan teman sebaya dapat membantu anak belajar tentang empati, berbagi, negosiasi, dan cara menyelesaikan konflik.

Sekolah dan Pendidikan: Lingkungan sekolah juga merupakan faktor penting. Pengalaman sosial di sekolah, seperti interaksi dengan teman, guru, dan lainnya, berkontribusi pada kemampuan anak dalam beradaptasi, mengelola emosi, dan belajar norma-norma sosial. Program pendidikan yang mendukung perkembangan sosial-emosional dapat meningkatkan keterampilan sosial anak.

Pengaruh Media dan Teknologi: Media sosial, televisi, dan internet dapat mempengaruhi cara anak melihat dunia sosial, baik dalam hal hubungan positif maupun konflik. Konten yang tidak sehat atau negatif dapat berdampak buruk pada perkembangan emosional dan sosial anak, seperti kecemasan sosial atau gangguan dalam berinteraksi langsung.

3. Faktor Personal (Individu)

Temperamen: Setiap individu dilahirkan dengan temperamen yang unik, yang mempengaruhi cara mereka merespons situasi sosial dan emosional. Anak dengan temperamen yang lebih mudah beradaptasi cenderung lebih sukses dalam membentuk hubungan sosial dibandingkan dengan mereka yang lebih sensitif atau mudah cemas.

Keterampilan Regulasi Emosi: Kemampuan untuk mengenali, mengungkapkan, dan mengelola emosi adalah faktor kunci dalam perkembangan sosial-emosional. Anak yang dapat mengendalikan amarah atau frustrasi cenderung memiliki hubungan yang lebih sehat dan dapat menavigasi interaksi sosial dengan lebih efektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline