Lihat ke Halaman Asli

Kedangkalan Berpikir, Ketua DPW TEKNIK Angkat Bicara, Staf Muda sebagai Solusi Gubma dan Wagubma

Diperbarui: 16 Juni 2019   02:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Masa kampanye Lembaga Eksekutif, Legislatif dan HMJ Se-Fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Malang akan berakhir, tentunya Komisi Pemilu Raya Fakultas atau disingkat KPRF menindak tegas bila adanya kampanye liar. Dari data Lembaga Survei Pemira ( LSP ) di Fakultas teknik 61,54 % menyatakan bahwa E-Voting lebih praktis dibandingkan dengan pencoblosan dari tahun-tahun sebelumnya, kemudian 64,10 % menyatakan bahwa calon Gubma dan Wagubma sudah pernah di Badan Eksekutif Mahasiswa, Minggu (16/06/2019).

Ahmad Firdaus selaku ketua partai KITA DPW Teknik menyatakan perlu menelaah secara benar yang kemudian sebagai kata Sudah pernah di Badan Eksekutif, karena akan menimbulkan kedangkalan bila tidak ada penjelasan secara benar.

" Kita perlu memberikan stimulus kepada keluarga fakultas teknik bahwa perlu adanya penjelasan mengenai sudah pernah di lembaga eksekutif bila tidak maka memberi dampak kedangkalan berpikir. Staf BEM sangat produktif untuk menjawab masalah internal maupun eksternal lembaga itusendiri, bukan pemilihan yang kedepankan kebiasaan  mewajibkan calon gubma dan wagubma biasanya sudah berproses di BEM . Pertimbangannya yaitu regenerasi ditubuh lembaga eksekutif dan gagasan segar " terang firdaus akrabnya.

dokpri

Kemudian di A.K.A coffe pada wawancara sabtu 15 Juni. Calon Gubma Partai KITA nomur urut 5, Imam Abusyiri   menyatakan kuncinya adalah sanggup secara rekayasa organisasi untuk menjawab tugas Internal dan Eksternal secara kelembagaan bukan pada lamanya mengetahui kelembagaan.

" Progresifitas paling pertama dan merajut visi tiap lembaga, yang kuncinya adalah Rekayasa struktural untuk menjawab tugas internal maupun eksternal lembaga eksekutif " Jelas imam.

Pada akhir wawancara Imam menyatakan bahwa E-Vote semakin dekat, sebagai pemilih cerdas wajib datang ke Tempat pemungutan suara.(JWA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline