Fenomena Stand-up comedy saat ini kian populer di Indonesia. Hal ini dapat dilihat mulai munculnya para komika (sebutan untuk komedian stand up comedy) baru, di tambah banyaknya stasiun-stasiun TV yang mulai melirik seni pertunjukan lisan ini sebagai industri bisnis. Berbicara mengenai stand up comedy, kita tidak bisa lepas dari Kompas TV, yang menjadi salah satu pelopor munculnya stand up comedy di Indonesia sekaligus membuat pamor stand up comedy kian melambung dan banyak diminati masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya kontes stand up comedy Indonesia tiap tahunnya oleh Kompas TV, dan sekarang menjadi tahun ke 6.
Setiap tahunnya, stand up comedy Kompas TV selalu menghadirkan komika-komika yang bukan hanya lucu, namun juga memiliki kekhasannya masing-masing. Hal ini tidak lepas karena tema dalam stand up comedy merupakan seputar kegelisahan atau curahan hati para komika yang dijadikan sebagai ruang kritikan atau pandangan dengan penyampainnya dalam bentuk humor. Selain itu, materi-materi yang dibawakan merupakan sesuatu yang dekat dengan komika, mulai dari latar belakangnya, hal-hal yang dialami, maupun berupa hasil pengamatan.
Pada stand up comedy season 6 ini, ada salah satu komika yang terlihat unik dan menarik. Dia adalah Kamaludin. Jika dilihat dari penampilannnya, komika asal Bandung ini memang terlihat biasa. Namun, ada sesuatu yang membuat dia menjadi unik dalam kontes stand up comedy kali ini. Keunikan yang dihadirkan Kamaluddin dalam stand up-nya, yaitu dia berhasil memasukkan sesuatu yang berkaitan dengan seni, khususnya sastra ke dalam setiap materi yang dibawakan.
Membawa sastra ke ranah seni pertunjukan modern seperti stand up comedy ini merupakan sesuatu yang langka. Selama ini, jika orang mendengar sastra, hal yang paling sering muncul adalah istilah puitis. Jika itu yang muncul, di stand up comedy season 5 sudah ada Wira yang terkenal dengan gaya bahasa puitisnya. Ini menjadi berbeda dengan yang dibawakan Kamaludin. Jika Wira menjadikan salah satu jenis sastra (gaya bahasa puitis) ke dalam setiap penampilannya, namun Kamaludin menjadikan sastra secara umum sebagai bahan materinya. Secara tidak langsung Kamaludin mencoba untuk memperkenalkan sastra secara lebih luas, di mana sastra selama ini tidak hanya soal puisi ataupun puitis.
Masih ingat, pada awal audisi, Kamaludin berhasil mengingatkan kembali apa itu ameliorasi maupun peyorasi ke dalam materi stand up-nya. Selain itu, dengan melihat latar belakang Kamaludin yang merupakan mahasiswa Jurusuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, rasanya layak ditunggu penampilan-penampilan Kamaludin dalam membahas seputar bahasa maupun sastra ke dalam setiap materinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H