Bertempat di halaman kantor Muhammadiyah Kabupaten Blitar, Linkungan Jajar Kanigoro, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah komisariat Blitar Raya menggelar nonton bareng video dokumenter "Nisan Tanpa Keadilan", Sabtu 14 Oktober 2023.
Video produksi Watchdog Indonesia tersebut adalah bagian dari merefleksikan 1 tahun tragedi Kanjuruan yang terjadi 1 Oktober 2022 silam, saat pertandingan Arema Fc Vs Persebaya.
Ada 135 nyawa melayang dan 695 lainnya luka-luka, belum lagi yang mengalami trauma, terutama pihak-pihak yang anggota keluarganya menjadi korban.
Sementara vonis peradilan pada kasus ini tak cukup memuaskan, vonis yang dijatuhkan dinilai tak sesuai dengan besarnya tragedi yang menyebabkan ratusan nyawa melayang. Ditambah wacana adanya renovasi stadion, seolah tak menunjukkan empati atas tragedi maut tersebut.
Nonton bareng ini adalah upaya kecil untuk berempati kepada keluarga korban, serta upaya refleksi agar tragedi maut tersebut tidak terulang lagi, terutama dari sisi fans sepak bola, pihak penyeleggara dan tentunya pemerintah.
Hukuman ringan yang diberikan kepada pihak-pihak yang seharusnya bertanggungjawab pada tragedi ini dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum, terutama untuk kasus sepak bola.
Selain nonton bareng, agenda ini diawali pembacaan puisi oleh penyair Jon Blitar dan Atim Purnama. Dimeriahkan juga oleh Motor Pintar/Perpustakaan Motor Keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar, yang memberikan layanan baca gratis di lokasi acara.
Tak kurang dari 40 orang hadir meramaikan acara yang digelar minimalis di halaman kantor Muhammadiyah tersebut.
Turut hadir juga Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar, Erfa'i, ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Blita, Shobar Abdalla Diponingrat, dan acara nobar dibawakan langsung oleh Dzikrul Muhammad Ilham, ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Blitar.
Setelah acara nonton bareng selesai, beberapa perwakilan kemudian diminta memberi tanggapan dan perspektif terkait film atau tragedi maut di Kanjuruhan tersebut.
Semoga sepak bola di tanah air kedepan bisa lebih baik lagi, sehingga bisa menjadi hiburan yang aman bagi masyarakat, tidak justru melecut tragedi maut yang menyisakan kepedihan dan trauma berkepanjangan.