Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fahrizal Aziz

Penulis, Blogger

Perpustakaan Desa sebagai Pusat Pendidikan Masyarakat, Mungkinkah?

Diperbarui: 27 Desember 2022   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfoto bersama. Rini (tengah). Dok/Rini Nurawati.

Bu Rini menyajikan Kopi Okra, sekilas tampilannya seperti kopi susu karena tambahan krimer, namun cita rasanya bernuansa susu kedelai.

Biji-biji Okra itu dijemur dan disangrai, sebagaimana biji kopi, baru kemudian dilembutkan menjadi bubuk Okra.

"Manfaatnya cukup baik untuk menjaga kesehatan tubuh," jelasnya.

Kopi Okra tersebut menjadi sebuah minuman siap saji setelah melalui proses pembelajaran, yang belakangan populer sebagai Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

Dari sebuah buku, lalu dibuat pelatihan hingga menghasilkan produk. Namun aspek literasinya: penjelasan terkait produk hingga kandungan manfaatnya menjadi bagian penting yang tak terpisahkan.

Rini Nurawati adalah pengelola Perpustakaan Mawar, Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Bersama Pak Lurah, Gatot Triatmojo, ia berjuang menghidupkan Perpustakaan Kelurahan.

Lokasi Perpustakaan berada di area Kantor Kelurahan, di sudut kiri, bagian belakangnya tembus SDN 01 Klemunan. Nama Mawar diambil dari nama jalan.

Era baru Perpustakaan

Berbincang dengan Lurah Klemunan  Gatot Triatmojo. Dok/Rini


Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi wajah baru Perpustakaan, berbasis literasi terapan dengan tagline: Literasi untuk Kesejahteraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline