Lihat ke Halaman Asli

Efektivitas Senam Jantung Sehat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi

Diperbarui: 16 Januari 2023   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan. Seseorang tidak menua secara tiba-tiba, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini wajar karena perubahan fisik dan perilaku yang dapat diprediksi terjadi pada semua individu ketika mencapai usia tertentu pada tahap perkembangan kronologis tertentu (Putri et al., 2020). 

Lanjut usia yang sehat adalah lanjut usia yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan fisik dan sosialnya. Pola hidup sehat adalah upaya menyadarkan anggota rumah tangga, siap dan mampu mengikuti pola hidup sehat. Gaya hidup sangat mempengaruhi penampilan agar awet muda dan panjang umur atau sebaliknya. 

Hidup sehat di usia lanjut merupakan dambaan setiap orang, dimana di usia 60 tahun diharapkan dapat beraktifitas, bersosialisasi dan melakukan tugas sehari-hari di usia 60 tahun, serta selalu semangat menjalani hari tua. 

Untuk itu, Anda perlu membiasakan pola hidup sehat bagi lansia. Untuk tetap aktif hingga usia lanjut, seseorang harus menjaga pola hidup sehat sejak usia muda, mengikuti pola makan bergizi seimbang, berolahraga dengan baik dan teratur serta tidak merokok. 

Rencana hidup yang realistis harus direncanakan jauh hari sebelum mencapai usia tua, paling tidak masyarakat sudah memiliki gambaran kegiatan apa yang akan dilakukan di masa pensiun sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 

Dengan prinsip ini, lanjut usia penuh kemandirian dalam kehidupan sehari-hari, dalam pekerjaan dan olahraga. Dengan menjaga kesehatan fisik, mental, spiritual, finansial dan sosial, seseorang dapat memilih hari tua yang lebih bahagia dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan (Fatmawati et al., 2019). 

Hipertensi disebut silent killer karena hipertensi diam-diam dapat memicu penyakit lain. Hal ini meningkatkan beban kerja jantung dan merusak arteri. Peningkatan beban kerja jantung menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Usia lanjut disebut hipertensi bila hasil pengukuran tekanan darah sistolik 1 0 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. 

Penuaan umumnya dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi, terutama tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik (Anggraini et al., 2021). Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu masalah kesehatan terpenting di semua negara karena dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke yang fatal. Hipertensi dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius karena seringkali tidak kita sadari kedatangannya, penyakit ini dapat memburuk tanpa disadari hingga mencapai tingkat yang mengancam nyawa pasien (Hartutik & Noorratri, 2019). 

Usia merupakan faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi akibat penumpukan kolagen pada jaringan otot yang menyebabkan pembuluh darah berangsur-angsur mengecil dan kaku, sehingga dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi.  

Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan untuk mensosialisasikan perilaku hidup sehat, termasuk aktif berolahraga (senam), untuk menurunkan hipertensi. Olah raga sangat baik untuk lansia terutama senam untuk lansia. Olahraga yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olahraga yang ditujukan untuk kesehatan jantung Olahraga untuk kesehatan jantung mengikuti beberapa langkah, misalnya: a) frekuensi olahraga teratur (minimal 2-3 kali seminggu); b. durasi latihan antara waktu istirahat 5-90 menit;  

Senam jantung yang sehat adalah latihan aerobik yang direkomendasikan oleh para ahli dan dipandu oleh instruktur bersertifikat yang melewati Latihan olahraga untuk meningkatkan kadar oksigen dalam sel untuk produksi energi. Mekanisme penurunan tekanan darah setelah olahraga terjadi ketika pembuluh darah menyempit kemudian tekanan darah turun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline