Lihat ke Halaman Asli

fahrizal salafudin

Mahasiswa universitas Muhammadiyah Surabaya

Penyuluhan Psikologi: Mahasiswa KKN Tematik Desa Ngimbang ajak ibu-ibu untuk "melek" memahami emosi anak

Diperbarui: 22 Oktober 2023   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto bersama ibu-ibu RA Miftahul Huda

Di era yang sudah berkembang ini,Pola asuh anak masih menjadi hal sensitif di setiap daerah. Seperti halnya gaya kepengasuhan yang diterapkan di desa maupun di kota. Desa Ngimbang,Kecamatan Palang Kabupaten Tuban yang saat ini menjadi lokasi KKN-Tematik Mahasiswa Universitas Muhammadiyah merupakan desa yang dimana gaya kepengasuhannya masih menerapkan pola asuh seperti zaman dahulu.

Masih banyak orang tua yang belum memahami sepenuhnya emosi anak. Apalagi ketika anak sudah memasuki 2-4 tahun yang dimana perilaku tantrum akan sering terjadi. Senin (16/10/2023) Mahasiswa dari Fakultas Psikologi mengunjungi rumah Ibu Mundari selaku kepala RA Miftahul Huda. Perbincangan dengan tujuan yaitu ingin memberikan Penyuluhan Psikologi dengan tema " mengenal emosi anak dan cara mengatasi tantrum" ini mendapat antusias dari Bu Mun (sapaan akrab dari Ibu Mundari) karena beliau bercerita bahwa masih banyak orang tua disini yang  tidak mengetahui bagaimana menenangkan anaknya saat mereka mengalami tantrum.

pemaparan materi

Pada Kamis (19/10/2023) Penyuluhan Psikologi diadakan di Masjid Miftahul Huda. Banyak dari Ibu-ibu RA yang menghadiri acara tersebut. Acara yang dibuka oleh Nevanda Aliffatul Zuffa Mahasiswa S1 Psikologi sebagai pembawa acara berlangsung khidmat dengan sambutan yang diberikan oleh Dedy Ardianzah Mahasiswa S1 PGSD sebagai perwakilan dari peserta KKN-T dan disambut antusias oleh ibu-ibu yang hadir.

sesi tanya jawab

Pemaparan materi oleh Mamy Dhatus Sima mahasiswa S1 Psikologi juga sangat dipahami oleh ibu-ibu yang hadir. Bahkan,saat sesi Tanya jawab berlangsung dramatis karena pertanyaan dari Ibu Suci yang mengundang tangis haru. Pertanyaan  seputar " bagaimana kita para ibu,bisa mengungkapkan perasaan lelah kita sebagai ibu,tanpa memendam?" pertanyaan yang dilontarkan dengan suara serak menahan tangis ini saat menyentuh karena pasti banyak ibu yang merasakan lelahnya mengasuh anak. Jawaban yang diberikan oleh pemateri pun dapat diterima dengan baik dan acara ditutup dengan foto bersama sebagai dokumentasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline