Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa UMM Atasi Stunting Melalui Program PMM

Diperbarui: 27 September 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pengabdian Pada Masyarakat Oleh Mahasiswa, gelombang 09, kelompok 56  tahun 2022, Universitas Muhammadiyah Malang dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dini Kurniawati, ST., MT., melakukan pendampingan program posyandu yang dilakukan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Menurut data Pemerintah Desa setempat, angka stunting di desa tersebut masih cukup tinggi. "Di desa ini angka kasus stunting masih cukup tinggi, mangkanya perlu program yang support dalam menekan angka stunting itu," ujar Retno sebagai sekretaris desa.

           

Dokpri

 Dalam menyikapi hal ini mahasiswa UMM yang melakukan kegiatan PMM di desa tersebut bersinergi dengan pihak ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) bekerjasama membuat program Posyandu yang sekaligus pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita.

 Kegiatan Posyandu tersebut dilaksanakan setiap satu bulan sekali di setiap dusun. Pada Desa Selorejo terdapat empat dusun; Dusun Krajan, Dusun Gumuk, Dusun Selokerto dan Watugede. Dilakukan secara bertahap selama empat hari berturut-turut.

Dokpri

           

Dokpri

Para mahasiswa menyiapkan makanan tambahan berupa pudding yang terbuat dari bahan dasar buah jeruk. Karena melihat potensi yang luar biasa di desa tersebut yang hampir seluruh warganya menjadi petani jeruk. Diharapkan pemberian makanan tambahan berupa pudding jeruk ini mampu menambah gizi bagi balita sehingga angka stunting perlahan mampu turun.

Tak hanya dalam program Posyandu saja, pudding jeruk ini mampu dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga di rumah sendiri. Karena sangat mudah sekali mendapatkan buah jeruk di Desa Selorejo tersebut.         




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline