6. Sekolah Madrasah
Teng... Teng... Teng...
Bunyi lonceng terdengar dari arah kantor sekolah madrasah. Tak berselang lama anak-anak yang selesai belajar di dalam kelas berhamburan keluar. Rata-rata umur mereka masih 8 tahunan. Waktunya pulang. Kebanyakan dari mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Tapi masih ada satu dua anak yang duduk-duduk di bangku taman sekolah madrasah itu. Diantara mereka ada sekelompok anak yang dijuluki dengan trio nakal. Adalah Udin, Ali dan Bejo sebagai ketuanya. Kalian pasti sudah tahu kenapa mereka dinamai trio nakal.
"Sore-sore habis mengaji begini enaknya ngapain ya Jo?", Udin merasa bosan karena tidak ada kegiatan mereka cuma gitu-gitu aja setelah mengaji. Kalau nggak main ya langsung pulang ke rumah masing-masing.
"Hmm... Sebenarnya ada sih. Tapi ini agak beresiko", Bejo clingak-clinguk sebentar kemudian meminta teman-temannya mendekat.
"Kenapa kok harus bisik-bisik sih Jo?", Ali merasa Bejo terlalu berlebihan. Pertama, karena disekitar mereka tidak ada orang sama sekali. Kedua, suara Bejo itu kecil, ngapain juga harus bisik-bisik.
"Udah dengerin aku dulu", Bejo bersungut-sungut.
"Iya-iya"
"Jadi, pohon mangga yang ada di samping rumah kyai udah matang. Udah banyak yang dimakan sama kelelawar malahan. Kan sayang kalau dibiarkan. Kalian tau kan maksudku?", Bejo balik bertanya kepada teman-teman mereka.
"Kamu mau kita mencuri?", Udin mencoba memastikan maksud dari Bejo.
"Bukan mencuri, tapi lebih kepada memanfaatkan barang yang tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja oleh kyai hehehe", Bejo menjelaskan sambil menyedekapkan tangannya.