Setiap hari, ku menunggu
berharap ada kapal yang berlabu
Terbayang malin, tersenyum penuh
Melangkah turun, siap memelukku
Bertahun tahun engkau pergi
Rindu bunda tak kunjung henti
Kapal berlabu, silih berganti
Tiada juga engkau kembali
Ingat kah kamu? Putra ku?
Ketika kau kana kita tiada terpisah
Tak jua kalah oleh kemiskinan