Lihat ke Halaman Asli

Budaya Korupsi di Kerajaan Banten

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BUDAYA KORUPSI DI KERAJAAN BANTEN

Korupsi terjadi karena didorong adanya keinginan untuk memakmurkan pribadi dan keluarga, apa lagi dengan didorongnya capital politik, dimana yang memimpin berhak melakukan semunya dengan sesuka hatinya, dengan pendapat seperti itu capitalism sangat kuat di Negara maju dan Indonesia. Sehingga pemipin daerah sesuka hatinya memipin dan membuat kerjaan yang dimana hamper semua keluarganya ada disetiap lini yang vital pada pemerinthannya.



Dari ayah, ibu, suami, anak, dan tidak tertinggal spdara kandung atau tiri menjadi pejabat di pemerintahanya. Ini membuat pemerintahan di Banten menjadi kerajaan yang tidak jauh sepeerti pada masa orde baru. Proyek pemerintahan ditangani oleh keluarga, keluarganya makin kaya rakyat makin miskin.



Hidup mewah seperti kehidupan di kerajaan dongeng mereka rasakan, hidup mewah sangat berbanding terbalik dengan masyarakat pinggiran yang hidup, uang yang didapat juga hanya cukup untuk makan mungkin untuk makan saja tidak cukup apalagi untuk membeli barang mewah, harga satu kerudung saja lebih dari gaji seorang PNS, apa lagi asset kekayaan lainnya.

Dengan kekuasaan semua diatur oleh tangan-tangan kotor keluarganya, mobil dinas saja isi BBM di SPBU milik dia, acara kepemerintahan di hotel megahnya, tapi rakyatnya tidur dibawah kolong jembatan, dana hibah bukanya buat rakyat tapi masuk dompet sendiri buat jalan-jalan ke luar negeri sambil nonton balap mobil.



Dana pebaikan jalan turun dua kali dengan jumlah yang tidak sedikit tapi masih rusak baru sebagian yang sudah mulus tapi jalan kerumahnya kaya jalan tol, dana untuk alat kesehatan juga tidak lepas dilipet ke dompet keluarganya.



Hukum pun awalnya sulit mengungkap korupsi ini, dikarenakan sangat terjaga namun dengan bantuan keluarganya yang bodoh sehingga tertangkap oleh KPK bisa diungkao juga modus korupsi yang ada di banten ini, yang tadinya pingin menang malah jadi buntung.



Diamana hukum dengan politik itu hubungan nya seperti tulang dan daging, dimana daging tidak akan punya kekuatan bila tidak ada tulang dan sebalikmya tulang tidak ada aritinya kalau tidak ada daging, namun hukum yang dibuat hanya demi kepentingan pribadi dan keluarga saja, dan hanya melancarkan tujuan tertentu saja.



Hukum yang dibuat bertujuan hanyamelacarkan perusahaan pribadi yang kinerja untuk masyarakat tidak ada hasilnya, kebanyakan masyarakat hanya mendapat kerugian dari pemeriuntahan yang dijalankan oleh sebuah keluarga ini.



Nama banten terkenal karena keluarga ini samapai luar negeri namun bukan nama baik yang didapat melainkan nama buruk yang disandangkan pada pemenrintahan banten ini, sayang sekali bukan? Yang seharusnya pemerintah memajukan daerah, rakyat dan membuat nama pemerintahan nya baik dimata yang lain ini malah sebaliknya.



Hukum yang ada sudah tegas dan mengikat namun pelaksaannya yang masih kurang, orang yang menegakan hukumnya juga perlu uang jadi kalau ada yang korusi jadi tambang emas buat penegak hukum.



Bisa di bilang Indonesia ini mempunyai hukum yang seperti pisau dapur, dimana hanya tajam ke bawah saja, sedangkan keatasnya tumpul, padahal kita tahu negara kita ini adalah hukum, dimana semua diatur oleh hukum, tapi tetap saja banyak orang yang mengerti hukum melanggarnya, banyak kepala daerah di banten ini yang menyalahgunakan hukum, mereka mebuat peraturan yang mungkin hanya untuk kepentinga pribadi dan bukan untuk kepentingan banyak orang, dan banyak orang yang dirugikan oleh peraturan itu, ini adalah satu cotoh dari awalnya ada korupsi di banten, penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan atau capital politik ini sangat kuat di banten, keluarga atau orang yang mempunyai kekuasaan sewenang weaning terhadap rakyat banten. Tidak sedikit warga banten yang hidupnya jauh dari layak, karena mereka tertidas oleh orang-orang yang memounyai kekuasaan dan uang. Seharusnya pemerintah dan hukum bisa mencegah hal ini dan mulai membuka mata terhadap persoalan ini, karena mereka yang hidupnya tidak layak harus diperhatiakan lebih agar warga banten nyaman tinggal di tempat lahirnya, dan jika warga banten bisa hidup layak pemerintah juga yang untung karena pemasukan daerah akan semakin meningkat.



Namun pemerintah masih saja belum peka dan memeperhatikan rakyatnya yang kekuranagan namun lebih peka terhadap orang yang memiliki uang, karena mereka yang memiliki uang bisa melakukan segalanya, sanagat miris melihat pemerintah yang seperti ini.

Tidak salah pemerintah merajia ataupun menggusur rakyat kecil namun pemerintah juga harus tegas menggusur orang-orang yang diatas yang menyalahi aturan dengan begitu rakyat pun akan merasa adil. Bukan hanya tegas terhadap rakyat kecil karena rakyat kecil seperti haknya diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline