Lihat ke Halaman Asli

Fahri Miftahul Rizki

Siswa di MA AR-ROCHMAH, Lembang

Amonus - Part 02

Diperbarui: 10 September 2024   06:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pinterest 

Jendral Visinan Merencanakan untuk memulai menyerang kota Ende, lebih dari 20 ribu pasukan di persiapkan untuk menyerang. Kabar ini pun terdengar oleh mata-mata Asias dan lalu melaporkanya kepada Amonus, Amonus Yang mendengar kabar ini pun membuat strategi untuk mempertahankan Ibu kota Asias itu.

 Lebih dari 20 ribu pasukan Nedil mulai menyerang kota Ende di bawah perintah jendral Visinan,Dengan masa sebesar itu tentunya akan mengakibatkan peperangan yang besar, Tetapi setibanya di sana Visinan dan prajuritnya terkejut karena tidak ada satupun prajurit ataupun masyarakat yang ada di sana. Pasukan Nedil masih waspada dengan keadaan, Mereka mengira ini adalah sebuah jebakan yang telah di siapkan oleh Amonus .

 " Cari siapapun yang ada di kota ini, cari sampai pelosok" Ucap jendral Visinan

  Tetapi tidak ada satupun Prajurit Nedil yang melihat pasukan Asias di kota Ende, Melihat situasi yang ada Visinan Pun menuyuruh pasukanya untuk mendirikan kemah.

  Tiga hari telah berlalu sejak pertama kali pasukan Nedil datang ke kota Ende, Tetapi tidak ada satupun prajurit Asias yang terlihat, Visinan dan prajuritnya mengira bahwa pasukan Asias telah kabur meninggalkan kota Ende, Karena mengira hal tersebut Visinan pun membuat perayaan pesta pada malam hari untuk merayakan kaburnya Pasukan Asias itu, pesta itu berjalan dengan sangat meriah seakan-akan mereka telah memenangkan pertempuran.

 Saat sedang merayakan pesta di tengah kota Ende, tiba-tiba saja ribuan anak panah yang di sulut dengan api menghujani mereka, ternyata pasukan Asias telah bersiap-siap melakukan serangan kejutan dengan bersembunyi di bukit-bukit di kota Asias. Panah-panah itu membakar seluruh kemah pasukan Nedil, Kota Ende menjadi lautan api pasukan Nedil pun kocar-kacir mencari tempat perlindungan, Visinan yang menyadari bahwa ini adalah sebuah jebakan menyuruh pasukannya untuk menyerang balik.

"Jangan jadi pengecut, bersiap untuk menyerang balik" Ucap Visinan

 Namun apa daya pasukan Nedil yang mengalami kepanikan tidak dapat mengikuti instruksi dengan baik, yang ada hanyalah serangan balasan yang tidak berarti,mereka malah berlarian keluar kota Ende. Di perkeruh dengan hujanan meriam dari pasukan Asias. Kala itu kota Ende berwarna senja, Bukan karena waktu telah sore akan tetapi karena kota Ende telah menjadi lautan api.

 Hujanan ribuan anak panah itu berasal dari anak panah yang telah di kumpulkan dari yang tertancap di jerami saat menyerang benteng Nedil. Ternyata sejak awal Amonus telah merencanakan strategi ini dan strategi ini pun sukses besar, Lebih dari 8000 pasukan Nedil tewas dan lebih dari 300 pasukan Nedil di tangkap,sisanya kabur bersama dengan jendral mereka Visinan.

 Dan hebatnya tidak ada satupun korban jiwa di pihak Asias,yang ada hanyalah korban luka ringan dan beberapa luka berat.Tentunya ini adalah prestasi bagi kerajaan Asias karena sejak pertama kali pasukan Nedil datang ke pulau Kontinery, Baru kali ini pasukan Nedil kehilangan prajurit sebanyak ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline