Sebagai manusia pasti sering mengalami berbagai macam masalah di luar dari bayangan dan keinginan yang ingin kita lalui. Hal-hal kecil yang kita angap itu adalah sebuah kerumitan kemudian engan untuk kita rasakan.
Layaknya roda kehidupan yang terus berputar, terkadang kita merasa masalah yang sering dihadapi tak akan berhenti dan akan terus berputar hingga berada pada titik tersulit dari perputaran roda dibebatuan.
Setiap kejadian yang terjadi, para kaum cerdas selalu memikirkan asal-muasal kenapa perkara tersebut bisa hadir di permukaan dengan tak terduga. Ternyata itu adalah bagian yang tidak diketahui tentang arti sebuah kehidupan terjadi atas dasar hukum alam.
Hingga penulis berangapan sangat penting untuk kita hidup selaras dengan alam dan mengikuti alur cerita dari setiap tantangan kejadian yang tak terduga.
_Live in harmony with nature_ jangan dimaknai sempit dengan hanya menjaga lingkungan. Ada proses rasio, nalar dan akal sehat yang menjadi pembeda antar mahluk yang memiliki akal (manusia) dengan mahluk tak memiliki akal (binatang).
Manusia hidup selaras dengan alam adalah insan yang mengikuti desain dari semesta, yaitu mahluk b yang tidak hidup seperti binatang buas yang kapan saja bisa menerkam. Tapi jangan di artikan metode ini adalah pasrah terhadap keadaan.
Melawan atau menginkari peristiwa yang terjadi sama hal dengan menongkah alam. Ketika kita tak lagi bersinergis dengan alam maka bersiaplah untuk menerima konsekwensi _natural law._
Menjadi mahluk sosial melukiskan salah satu bagian hidup selaras dengan alam. Bersosialisasi antar satu dan lainya, membentuk kelompok untuk mencapai suatu misi bersama. Filsafat stoisme juga menjelaskan soal arti kebahagiaan ketika kita mampu menjadi mahluk sosial.
Kemudian mengedepankan kehidupan yang saling bergantung dan membutuhkan. Segala bentuk aktivitas manusia baik itu kebutuhan ekonomi, sosial dan agama tetap memerlukan orang lain. Tidak ada satupun orang di muka bumi ini tidak membutuhkan orang lain.
Jika kita meninjau ajaran agama bertujuan untuk membimbing manusia agar dapat memuliakan hubungan dengan Tuhan, alam manusia, dan alam semesta.