Lihat ke Halaman Asli

Fahreza

~Lagom~

Era Jaminan Kesehatan Tanpa Diskriminasi

Diperbarui: 13 Juni 2019   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok: Norhayati

Bagi sebagian orang, asma merupakan penyakit ringan yang terkadang dianggap sepele. Dilansir dari situs hallosehat.com, WHO mengatakan hampir 235 juta orang didunia saat ini mengidapnya. Asma merupakan jenis penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sulit bernapas. 

Walaupun pengidap asma termasuk penyakit dengan resiko kematian rendah, namun kebanyakan kematian karena asma banyak terjadi di negara berkembang. Kini, dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional JKN-KIS, masyarakat yang memiliki asma tidak perlu khawatir. Program tersebut mengakomodir pengobatannya.

Pengalaman seseorang penderita asma satu ini merasakan manfaat program tersebut. Wanita yang kesehariaanya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan BPKAD Kabupaten Hulu Sungai Tengah berkisah telah menjadi peserta semenjak era Askes. 

Norhayati (36) namanya. Dirinya mengaku menggunakan manfaat Kartu Indonesia Sehat setiap bulannya untuk perawatan rutin asma. "Karena saya punya penyakit asma, jadi saya rutin mendapatkan obat berbekal KIS milik saya ini," ujarnya.

Selama menggunakan KIS, dirinya merasa tidak ada perbedaan maupun perlakuan diskriminasi. Pasalnya, Nor pernah mencoba berobat sebagai pasien umum. "Pernah suatu ketika saya berobat ke rumah sakit sebagai pasien umum karena suatu hal. 

Namun ternyata, obat dan pelayanannya pun sama dan tidak ada perbedaan sama sekali," cerita Nor. Adanya pengalaman tersebut, sampai saat ini Norhayati selalu menggunakan KIS nya saat membutuhkan pelayanan kesehatan. Bahkan saat anaknya sakit pun, ia tetap memercayakan pengobatan anaknya dengan menggunakan kartu andalannya tersebut.

Nor merasa beruntung. Di masa seperti saat ini ada program yang dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan untuk seluruh kalangan. Tidak hanya terbatas pada peserta Askes seperti dulu. 

"KIS membuat semua orang memiliki akses yang sama dalam mendapatkan pengobatan. Selain gratis, pelayanannya pun juga sama, tanpa membeda-bedakan dari segi pelayanan. Hanya saja terdapat kelas-kelas yang membedakan dalam hal ruang perawatan saja. Tetapi itupun wajar, karena masyarakat yang menjadi peserta mandiri bisa menyesuaikan kemampuan mereka," tuturnya.

Diakhir kisahnya, Nor berharap pada program luar biasa ini agar terus berjalan dan dapat meningkatkan kualitas dalam hal ketersediaan obat serta peningkatan dari segi pelayanannya. 

"Saya sangat berharap sekali Program JKN-KIS bisa berjalan terus. Karena apa? Karena tiap bulan biaya kesehatan pastilah naik. Sedangkan proporsi iuran yang kita bayarkan tidak akan melunasi biaya pelayanan yang telah kita dapatkan," tutup Nor. (rz)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline