Lihat ke Halaman Asli

FAHREZA ANANDITA PP

MAHASISWA UIN MALANG

Tentang G30S PKI dan Ideologi Indonesia

Diperbarui: 27 Oktober 2022   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara.com

Gerakan 30 September (sebelumnya disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI), Gestapu (Gerakan 30 September), Gestok (Gerakan 1 Oktober) adalah peristiwa yang terjadi setelah malam tanggal 30 September hingga awal tanggal 1 Oktober... 1965, di mana enam perwira senior militer Indonesia dan beberapa lainnya tewas dalam kudeta yang kemudian disalahkan pada anggota Partai Komunis Indonesia.

 Peringatan 45 tahun berdirinya PKI diadakan di Jakarta pada awal tahun 1965. Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah partai komunis terbesar di dunia di luar Cina dan Uni Soviet. Pada tahun 1965, ia memiliki sekitar 3,5 juta anggota ditambah 3 juta dari gerakan pemuda. PKI juga menguasai gerakan serikat dengan 3,5 juta anggota dan gerakan Front Tani Indonesia dengan 9 juta anggota. Termasuk Gerakan Perempuan (Gerwani), Organisasi Penulis dan Seniman, dan Gerakan Intelektual, PKI memiliki lebih dari 20 juta anggota dan pendukung. Pada bulan Juli 1959, parlemen dibubarkan dan Sukarno mengadopsi konstitusi dengan keputusan presiden.

 Dia memperkuat tangan tentara dengan menunjuk jenderal tentara untuk posisi kunci.
Sukarno menerapkan sistem "demokrasi yang disebabkan". PKI menyambut hangat "demokrasi yang diinduksi" Sukarno dan menyarankan agar ia ditugaskan untuk aliansi konseptual antara nasionalis, orang-orang religius, dan komunis yang dikenal sebagai NASAKOM. Kerja sama antara pimpinan PKI dan borjuasi nasional untuk menekan gerakan-gerakan independen buruh dan tani di era "demokrasi terarah" tidak menyelesaikan masalah ekonomi dan politik perlakuan marah. Pendapatan ekspor turun, cadangan devisa menyusut, inflasi terus meningkat, dan korupsi birokrasi dan militer merajalela.

 Sejak tahun 1964 hingga munculnya G 30 S/PKI, penyakit Bung Karno ramai diperbincangkan. Hal ini memunculkan isu rumor dan perebutan kekuasaan tentang kematian Bung Karno. Namun, menurut Subandrio Aidit, ia mengetahui betul bahwa Bung Karno sedang sakit ringan, sehingga tidak ada alasan bagi PKI untuk melakukan tindakan tersebut.

 Pada tahun 1960, Undang-Undang Urusan Pertanian Dasar dan Undang-Undang Bagi
Hasil diberlakukan, yang merupakan perpanjangan sebenarnya dari Komisi Pertanian yang didirikan pada tahun 1948. Komisi Pertanian membentuk UUPA termasuk pejabat pemerintah dan perwakilan dari berbagai petani. . organisasi, mencerminkan sepuluh kekuatan partai politik pada saat itu. Undang-undang sudah ada, tetapi penegakan lokal tidak efektif, dan petani kecil serta pemilik tanah takut terpengaruh oleh UUPA dan didukung oleh aparat keamanan untuk melibatkan beberapa pendukung mereka.

Di antara peristiwa terpenting dalam konteks ini adalah peristiwa Bandar Betsi di Sumatera
Utara dan peristiwa Klaten, yang digambarkan sebagai "aksi sepihak" dan kemudian digunakan oleh militer sebagai dalih untuk melakukan serangan, aktivitas dekontaminasi. Kerusuhan antara PKI dan Islam (termasuk tidak hanya NU tetapi juga Persis dan Muhammadiyah) sebagian besar terjadi di seluruh Indonesia, Jawa Barat, Jawa Timur dan provinsi lainnya, dan pada bulan September bahkan ada ancaman pembantaian dari Kyai setelah tahun 30. 1965 (membuktikan bahwa semua elemen PKI mengetahui rencana kudeta 30 September).

 Sejauh ini tidak ada bukti keterlibatan/peran aktif Suharto dalam penculikan tersebut. Satu-satunya bukti yang bisa ditemukan adalah pertemuan Soeharto, lalu Pangkostrad (yang waktu itu menjabat Pangkostrad, yang tidak membawahi tentara, tidak seperti sekarang) dengan Kolonel Abdul Latief di rumah sakit militer. Namun, Soehartolah yang paling diuntungkan dari acara tersebut. Banyak kajian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional menunjukkan keterlibatan Suharto dan CIA. Beberapa di antaranya adalah Cornell Paper, karya Benedict R.O'G. Anderson dan Ruth T. Mc Vey (Cornell University), Ralph Mc Gehee (The Massacre in Indonesia and the CIA), United States Government Printing Office (State Department, INR/IL Historical Records, Indonesia, 1963-1965 .Secret; Priority; Roger Channel ; Perlakuan Khusus), John Roosa (Hipotesis Pembunuhan Berantai: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto di Indonesia), Prof. Dr.W.F. Wertheim (Serpihan Sejarah Th65 yang Terlupakan).

Peristiwa G30S/PKI berdampak negatif terhadap kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yaitu:

a. Presiden Soekarno telah kehilangan wibawanya di mata rakyat Indonesia.


b. Kondisi politik Indonesia semakin tidak stabil akibat konflik antar petinggi lembaga
negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline