Lihat ke Halaman Asli

fahra tiffana

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Kunjungan ke Museum Pers Nasional Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang Berkolaborasi dengan SD Negeri Madyotaman Surakarta

Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang berkunjung ke Museum Pers Nasional bersama SD Negeri Madyotaman Surakarta./dok. pri

PMM adalah salah satu program intrakurikuler di perguruan tinggi yang mengharuskan mahasiswa melakukan pengabdian ke masyarakat. Tujuannya adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmunya dan memecahkan permasalahan riil di masyarakat. Melalui PMM, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar lebih luas. Tak hanya itu, PMM juga dapat menanamkan empati dan kepedulian, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan, mandiri, dan tanggung jawab dalam diri mahasiswa. 

PMM sendiri dari Universitas Muhammadiyah Malang Ialah hampir sama dengan KKN tetapi yang membedakan hanyalah jumlah keterbatasan dari anggota untuk menjalankan program kegiatan tersebut.

Kunjungan ke Museum Pers Nasional Mahasiswa PMM Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang Berkolaborasi dengan SD Negeri Madyotaman Surakarta.

UMM, Surakarta. Salah satu kegiatan yang telah berjalan kegiatan PMM ini adalah kunjungan ke tempat umum yang terdapat di Desa Timuran Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Antara lain adalah Kunjungan Ke "Museum Pers Nasional" dimana dalam museum ini menyimpan benda- benda bersejarah yang terkait pers, dari mulai koran dan majalah kuno hingga koleksi barang seperti mesin etik, pemancar radio, kamera, hingga memorabilia sejumlah tokoh  wartawan nasional. Selain itu ada pula berbagai Layanan lain di dalamnya.

Kunjungan Museum ini didampingi oleh wali kelas 4, 5 dan 6 serta anggota PMM Bhaktiku Negeri ini. Perjalanan Diawali dengan siswa- siswa yang berkumpul di halaman sekolah dengan keberangkatan jam 10.30 WIB dan sampai di  museum sekitar pukul 10.55 WIB. Museum Pers Nasional yang tarletak di Kota Surakarta, merupakan sebuah museum yang dulunya gedung bernama Societeit Sasana Soeka. Museum Pers Nasional merupakan tempat lahirnya sebuah organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tanggal 9 Februari 1946. Maka monumen ini memiliki arti penting bagi pers nasional di indonesia. Bangunan Monumen Pers Nasional ini dirancang oleh Mas Aboekasan Atmodirono, Seorang arsitek asal Wonosobo.

Museum ini memberikan pengalaman kunjungan yang informatif dengan edukator yang menjelaskan  detail terkait isi Museum Pers National, dan memungkinkan pengunjung untuk melihat isi dari museum ini. Dengan koleksi Museum Pers Nasional yang beragam  dan pengalaman  kunjungan yang sangat informatif, memberikan edukasi kepada siswa-siswi SD Negeri Madyotaman Surakarta tentang sejarah benda-benda kuno serta sejumlah memorabilia tokoh wartawan nasional. 

Di akhir kunjungan para siswa terlihat antusias ketika mengunjungi museum ini dengan melihat-lihat koleksinya serta bertanya mengenai pengelolaan museum ini kepada edukator yang bertugas. Museum ini memberikan pengalaman kunjungan yang monarki terhadap sista-siswi SD Negeri Madyotaman Surakarta , dengan edukator yang memandu kunjungan dan memberikan pemaparan jelas tentang koleksi yang ada di museum ini. 

Kunjungan berakhir pada pukul 12.45  WIB. Setelah itu, para siswa-siswi disilahkan untuk melakukan observasi mandiri secara bebas untuk memperoleh informasi lain yang sekiranya diperlukan. Pukul 13.20 WIB semuanya kembali ke SD Negeri Madyotaman Surakarta dan kegiatan kunjungan ke Museum Pers Nasional selesai dilaksanakan. Diharapkan para siswa-siswi memperoleh pengalaman pembelajaran yang dapat  memperkuat pengetahuan dan juga pengalaman mereka yang berkaitan dengan  museum bersejarah yang ada di indonesia. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini juga menjadi salah satu kegiatan yang menguatkan kebersamaan siswa-siswi SD Negeri Madyotaman Surakarta.

Kontributor  : Fahra Virgin TD, Nashwa Dyah A

Editor : Fahta Virgin TD




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline