Lihat ke Halaman Asli

Kritik Film Dilan 1990

Diperbarui: 9 Maret 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namanya Dilan terdengar keren bagi kaum laki-laki ya, novel karya Pidi Baiq ini sangat menarik perhatian remaja di masa melenial dan kalangan masyarakat lainnya. Film Dilan juga mendapatkan respond yang baik dari semua kalangan karena di sutradarai oleh Fajar Bustomi. Sehingga banyak penonton yang terbawa perasaan saat menonton film Dilan ini.

Ekspetasi masyarakat pada film ini sangat besar karena dengan alurnya yang nostalgia pada era 1990an ini membuat kita berada pada zamannya. Karakter tokoh yang kuat juga dalam novel yaitu Dilan dan Milea membuat harapan besar pada film Dilan. Namun ada juga yang mengkritik dan menjadi kelebihan kekurangan novel ini.

Kelebihan utama dalam film ini adalah pendalaman karakter atau chemistry yang sangat kuat terbangun antara Dilan dan Milea Kesan anak SMA yang sedang dimabuk cinta sangat tergambarkan dengan baik oleh mereka berdua. Untuk hal ini Film Dilan 1990 sangat berhasil membuat penonton terutama kaum milenial kebaperan.

Untuk dialog nya pun membuat para penonton mengukitui gaya Dilan yang seolah jago dalam hal percintaan. Nyawa dalam film ini pun hadir dan bisa mudah mengerti apa maksud dari film tersebut.

Kelemahan dalam film ini adalah tata jaman dahulu yang digambarkan dari novel tidak optimal dan terkadang kurang stabil.

Dilan yang di perankan oleh Iqbal Dhiafakhri ini juga kurang cocok menurut saya karena aslinya juga tidak terlihat ke bad boyan nya. Terus dengan adanya adegan tauran tidak mencontohkan anak-anak sekarang yang semakin gampang meniru. Ya, seperti tawuran antar geng motor karena masih banyak anak yang mencontohnya apalagi ada dalam film ini.

Peran Milea pun kurang totalitas karena ia menginginkan Dilan tetapi sifat nya cuek, jutek ,dan kaku.

Namun, terlepas dari kritikan tersebut yang masuk menurut saya film ini sangat bagus dan menarik tentu seru untuk di tonton. Walaupun ada kekurangan tetapi tidak menutupi untuk di tonton. Masih layak tergantung cara pandang nya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline