Kasus terkait kekerasan pemuda atau lebih tepatnya tawuran pelajar akhir-akhir ini marak terjadi. Kasus seperti ini kerap terjadi pada anak-anak yang berusia masih remaja baik dari anak sekolah tingkatan SMP, SMA maupun Mahasiswa. Motif terjadinya tawuran inipun beragam, seperti persaingan akademik, pengaruh geng atau kelompok, perbedaan latar belakang, konflik individual atau kelompok maupun pengaruh media sosial.
Namun yang menjadi pertanyaannya, apa peran pemerintah dalam menanggulangi tawuran pelajar yang kerap terjadi ini? Adapun beberapa program pemerintah yang dikhususkan untuk menanggulangi maraknya tawuran pelajar, yang mana dalam program ini membuat pelajar-pelajar fokusnya teralihkan pada bidang yang menjadi minat dan bakatnya muncul:
1. Program Sekolah Aman
Program ini diciptakan pemerintah bertujuan agar sekolah menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi guru, siswa serta karyawan. Program yang dibuat untuk melindungi guru,siswa dan karyawan dari berbagai bahaya yang mengancam keselamatan warga sekolah itu sendiri. Kejahatan dan kekerasan dalam lingkungan sekolah akan selalu dipantau dengan meningkatkan keamanan fisik disekolah seperti memasang CCTV dan pengamanan pada pintu dan jendela, sehingga setiap tindakan kekerasan yang dilakukan selalu diketahui oleh pihak sekolah dan siswa, guru dan karyawan akan merasa aman dalam lingkungan sekolah tersebut. Tak hanya itu didalam program inipun juga melindungi guru, siswa dan karyawan dari bahaya darurat lainnya seperti kebakaran, gempa bumi, maupun serangan teroris dengan menyusun Standar Operating Procedure (SOP).
2. Pelaksanaan Program Pendidikan Anti Kekerasan
Program ini dibuat untuk mengurangi tindakan kekerasan pada lingkungan sekolah. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran terhadap guru,siswa dan orang tua terkait pentingnya keamanan seseorang dan Hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia. Didalam program ini dibentuk sebuah tim pengaman sekolah yang diberikan peran untuk mengatasi kasus kekerasan. Orang tua selaku wali murid juga diberikan sosialisasi betapa pentingnya menghormati hak asasi manusia disekolah. Dibentuk juga kelompok dalam lingkup siswa yang berperan sebagai mediator antara teman-temannya. Dan yang paling penting memasukkan edukasi terkait isu kekerasan dan cara mengatasinya dalam kurikulum yang dijalankan.
3. Pembentukan Tim Pengendalian dan Pencegahan Tawuran Pelajar
Ini merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi dan mencegah terjadinya tawuran antarpelajar. Yang bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif dalam proses belajar mengajar. Anggota yang terbentuk dalam program ini berupa guru,staf sekolah maupun aparat keamanan yang siap menjaga jika terjadinya Tawuran yang terjadi. Dan juga membuat penangan disekitar lingkungan sekolah. Dari tim yang terbentuk juga melakukan suatu program-program lanjutan seperti meningkatkan kesadaran siswa termasuk pelatihan dalam mengatasi suatu konflik yang terjadi. Dengan adanya Tim Pengendalian dan Pencegahan Tawuran Pelajar diharapkan lingkungan sekolah menjadi lebih dan kondusif dalam proses belajar mengajar yang terjadi tidak menimbulkan suatu keresahan.
4. Pelaksanaan Program Kegiatan Positif
Program ini dirancang pemerintah untuk memberikan alternatif lain untuk kegiatan positif yang terjadi di lingkungan sekolah. Tujuan utamanya untuk mengalihkan kegiatan yang berdampak negatif yang dilakukan oleh siswa. Program yang terdapat seperti melibatkan siswa dalam suatu kegiatan yang mengeluarkan keterampilan yang dimiliki siswa seperti olahraga, seni, musik dan kegiatan sosial lainnya. Tak hanya itu Program ini juga dapat mengembangkan bakat siswa dan juga mendapatkan pengalaman positif bagi siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Contoh kegiatannya meliputi
- Kegiatan Ekstrakulikuler
- Kegiatan Seminar
- Kegiatan Pendidikan Karakter, dan
- Kegiatan Sosial
5. Penegakan Hukum