Lihat ke Halaman Asli

Fahmi Ramdhan

Mahasiswa Universitas Siliwangi

Harga Beras Melonjak, Impor Solusinya?

Diperbarui: 14 Maret 2024   04:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara bahkan menjadi salah satu di dunia. Tidak hanya perairan, Indonesia juga memiliki luas lahan pertanian yang berjuta-juta hektar bahkan pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto tepatnya tahun 1984 mencapai swasembada pangan khususnya pada komoditi beras. Seiring berjalannya waktu lahan pertanian mulai tergusur dan berganti menjadi pabrik-pabrik industri. 

Setiap tahunnya Indonesia hampir selalu kehilangan lahan pertanian sebanyak 27,5 miliar hektar lahan produktif yang ditanami komoditas utama seperti padi. Beras sebagai kebutuhan pangan utama masyarakat Indonesia tentu menjadi fokus utama dari pemerintah, ketika pasokan beras menurun dikhawatirkan akan terjadi inflasi khususnya dalam komoditi beras. 

Menurut Suharyanto, luas lahan pertanian yang dimiliki oleh sebuah negara tidak menjamin negara tersebut mampu memenuhi kebutuhannya, terbukti bahwa saat ini Indonesia mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam sebagai bentuk stabilitas ekonomi dan menjaga agar tidak terjadi inflasi.

Tahun 2021 era kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia menjalin kerjasama dengan Thailand dan Vietnam melalui MoU terkait impor beras. Hal tersebut dilakukan tidak lain karena stok beras di Indonesia hanya sekitar 800 ribu ton yang mana angka tersebut belum dikategorikan pada zona aman. 

Meskipun pada tahun 2021 Indonesia mengalami Panen Raya namun hal tersebut hanya terjadi di 6-7 provinsi saja sehingga belum mencukupi untuk tingkat nasional. Persoalan impor beras ini menuai pro dan kontra di DPR terutama Komisi IV karena mereka berujar bahwa Indonesia mengalami surplus beras pada Panen Raya tersebut lalu untuk apa melakukan impor beras. 

Kembali lagi pada pernyataan sebelumnya bahwa impor beras dilakukanu untuk menjaga stabilitas ekonomi maupun menekan laju inflasi, beras yang merupakan bahan pangan utama di Indonesia akan cukup memicu peningkatan inflasi ketika stoknya menipis. Selain itu, pemerintah juga menjadikan impor beras ini sebagai langkah awal untuk beberapa tahun ke depan agar terhindar dari krisis beras terlebih lagi pada tahun 2021 masih maraknya Covid-19 yang membuat bidang ekonomi begitu terdampak. 

Saat ini, harga beras dipasaran mulai meningkat bahkan mencapai harga tertinggi dalam dua tahun terakhir. Kenaikan harga ini tentunya cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia yang menjadikan beras sebagai kebutuhan pangan utama. Menurut Presiden Jokowi kenaikan harga beras ini dipengaruhi oleh adanya El Nino dan menurut Badan Pusat Statistika (BPS) kenaikan beras ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan di negara yang lain juga. 

Sebagai contoh, dilansir dari situs kuningankab.go.id harga beras saat ini sudah mencapai Rp.16.000 yang merupakan harga tertinggi dalam beberapa tahun ke belakang. Pada tahun 2023 harga beras masih berada dikisaran Rp.10.000 -- Rp. 12.000 sedangkan tahun ini yang bahkan masih berada di awal tahun sudah melonjak tinggi dipasaran. 

Padahal pada bulan Januari Indonesia sudah melakukan impor beras sebanyak 443 ribu ton dari Thailand, tetapi entah kenapa harga beras dipasaran malah semakin melonjak dari bulanke bulan. Kenaikan harga beras ini tentunya tidak hanya berdampak bagi masyarakat tetapi berdampak pada para petani maupun pedagang. 

Melihat persoalan tersebut, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terus memutar otak untuk dapat kembali menstabilkan harga beras, diantaranya dengan mengeluarkan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan berencana untuk menjadikan impor beras sebanyak 2 juta ton dari Thailand sebagai opsi.      

Hubungan bilateral Indonesia dan Thailand sudah terjadi sejak lama bahkan ketika Indonesia belum merdeka atau ketika Indonesia masih berbentuk kerajaan-kerajaan, seperti hubungan diplomasi yang dilakukan kerajaan Majapahit dan kerajaan Sriwijaya. Sebagai bukti adanya sebuah istilah Thailand yaitu Inao berarti Indonesia dan Sriwichai untuk Sriwijaya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline