Lihat ke Halaman Asli

Salahkah jika Memilih Jadi Musisi "Cover" atau "Band Tribute"?

Diperbarui: 28 September 2023   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Pixabay

Baru-baru ini muncul berita viral, di mana ada salah satu band tribute yang kini dilarang membawakan dan menampilkan lagu dari musisi yang di-tribute-kannya. Yaps, pasti lu udah pada tau kan apa band-nya dan masalahnya sampai sepelik apa.

Sebenernya sebelum band tribute ini beritanya jadi viral, sempat beberapa kali mencuat juga berita mengenai permasalahan musisi cover, sampai musisi cover ini dijustifikasi dan distigma jelek oleh beberapa musisi, namun di sisi lain ada yang membela para musisi cover ini dan malah mempersilakan lagunya di-cover.

Dari sini kita bisa melihat, ada dua sisi yang berbeda pandangan terkait musisi cover, bahkan band tribute ini. Dua pandangan itu karena fenomena kayak gini dari dulu udah ada. Banyak kok musisi-musisi besar yang membawakan lagu cover, bahkan ada yang sampai niat bikin band tribute. Sebenarnya, kalo kita menelisik sejarah musisi yang bikin lagu cover, gak semuanya dipenuhi sama masalah atau kontroversi. Membawakan lagu cover dari musisi, yang apalagi musisi itu legend, dinilai sebagai penghargaan dan penghormatan untuk musisi yang lagunya di-cover.

Namun, di sisi lain, terjadi juga permasalahan pada musisi yang melakukan cover lagu dari musisi yang pertama kali membawakannya. Ini terjadi pada era musik motown, di mana penyanyi kulit putih melakukan cover lagu-lagu R&B dan soul dari hasil karya musik orang-orang kulit hitam. Hal ini dianggap sebagai eksploitasi karena pembagian keuntungan yang tidak adil, dan di era-era berikutnya, hal seperti ini terjadi lagi, termasuk sampai hari ini, masih sering saja terjadi.

instagram.com/@felix_irawan_cover.id/@tkoes_ig/@xdjtrisuaka

Seiring berjalannya waktu dan seiring berkembangnya industri musik dan undang-undang hak cipta yang lebih ketat, harusnya ini tidak lagi menjadi masalah besar. Jika dilihat secara keseluruhan, seharusnya dengan adanya aturan jelas yang berlaku, jelas sudahlah pembagian hak yang adil untuk kedua musisi ini.

Namun, faktanya, masih banyak yang belum paham akan hal ini atau bahkan bersikap bodo amat terkait hal-hal seperti ini. Nantinya tiba-tiba munculah berita si musisi cover melakukan kesalahan yang akhirnya musisi cover ini dijustifikasi sebagai musisi jelek, gak punya etika dll..

Bukan sekali dua kali loh. Bahkan sampai sekarang, ketika berita band tribute ini viral, kita seakan ditampar kembali pada permasalahan yang mana sebenarnya masalahnya masih dalam lingkaran itu-itu saja walaupun aturan sudah ada dan bisa dikatakan cukup sering juga dibicarakan, baik dalam diskusi formal atau diskusi di warung kopi.

Lalu, untuk menjawab apakah menjadi musisi cover atau band tribute itu salah? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Mengapa demikian?

Seperti yang udah gue bahas di awal, bahwa masalah yang timbul dari melakukan cover ini terletak pada segi etika dan hukum. Salah ketika si musisi cover ini tidak meminta izin kepada musisi aslinya, tapi benar ketika musisi cover ini sudah mengantongi izin dari musisi aslinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline