Lihat ke Halaman Asli

#FinInsight Salah Pilih Perencana Keuangan?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13325554061112278057

Di dunia yang sudah serba digital seperti sekarang ini, banyak sekali orang yang mengaku sebagai perencana keuangan. Dari yang aktif hanya di dunia nyata atau di dunia maya, atau yang aktif di keduanya. Tentu saja terdapat kualitas yang berbeda antar perencana keuangan tersebut. Dalam hal ini, masyarakat atau orang awam lah yang harus pintar-pintar dalam memilih perencana keuangan yang akan diikuti ilmunya atau digunakan jasanya. Masalahnya, yang namanya orang awam, tentu saja tidak semua memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat memilih perencana keuangan yang baik. Jadi gimana sih cara memilih perencana keuangan yang baik? Gak usah repot-repot. Let make it simple. Dalam memilih perencana keuangan, biar gak salah pilih, perhatikan hal ini:

  • Pengalaman. Anda mungkin dapat bertanya sudah berapa lama dia berkecimpung dibidang keaugan atau menjadi perencana keuangan. Atau Anda dapat bertanya berapa banyak client yang sudah pernah ia tangani. Tapi Anda tidak dapat bertanya siapa saja client yang pernah ia tangani, karena informasi mengenai client (termasuk namanya) bersifat rahasia antara perencana keuangan tersebut dengan clientnya. Jangan takut memilih Perencana Keuangan yang baru "lulus". Lihat siapa saja perencana keuangan lain yang berpengalaman di sekitarnya yang mungkin menjadi Advisor baginya.
  • Sertifikasi atau asosiasi yang dimiliki. Sertifikasi atau asosiasi seharusnya dapat menjamin kualitas dari seorang perencana keuangan. Oleh karena itu pilihlah perencana keuangan yang bersertifikasi. Cara lihatnya gampang, cek aja gelar yang nempel dinamanya. Cari asosiasi yang mengeluarkan sertifikasi tersebut. Cek apakah benar perencana keuangan tersebut memang memiliki sertifikasi tersebut. Maksudnya buat mastiin bener atau gak dia punya sertifikasi yang nempel di namanya itu. Btw, hati-hati juga karena ada Asosiasi yang standardnya international, tapi ada juga asosiasi "yang katanya" standard international. Itu terkait international acknowledgment. Jadi, cari tahu dulu yaa.
  • Apakah pernah cacat hukum. Asosiasi yang baik akan menyimpan data tersebut mengenai anggotanya. Tapi sekali lagi cek lagi asosisasinya abal-abal ato gak.
  • Jasa yang diberikan. Jika ia mampu memberikan jasa perencanaan secara komprehensif yang berkualitas, maka ia "seharusnya" mampu juga menangani jasa lainnya. Tips, diawal, untuk menggunakan jasa perencana keuangan, sebaiknya mulai dari menggunakan jasa komprehensif terlebih dahulu. Memang anda terlihat membayar lebih mahal, tapi benefit yang didapat lebih dari nominal yang Anda bayarkan.

Sebenarnya ada beberapa hal lain yang dapat diperhatikan. Tapi buat simpelnya cek aja point-point di atas. Jangan sampai salah pilih perencana keuangan. Taruhannya fatal bro: Manajemen Keuangan Anda! Punya pengalaman dalam memilih perencana keuangan #PilihFP? Ayo share ke yang lainnya dengan tag #PilihFP dan senggol saya di @fahmimumtaz atau @FinInsightID Tulisan pernah di tweet kan di akun twitter saya @fahmimumtaz dan/atau di akun mirroringnya @FinInsightID dengan hashtag #PilihFP dan #FinInsight Picture courtesy of financialplannercareer.co




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline