Lihat ke Halaman Asli

Isef 2015 : Festival Ekonomi Syariah Terbesar di Indonesia

Diperbarui: 6 November 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ISEF 2015 adalah event ekonomi syariah terbesar di Indonesia

Usai sudah acara festival ekonomi syariah terbesar se - Indonesia yang dihelat di Surabaya. Acara yang dihelat di dua tempat yang berbeda dan di tanggal yang juga berbeda ini adalah kelanjutan dari ISEF 2014 , acara yang sama di tahun sebelumnya yang dihelat di Dyandra Convention Centre. Pada ISEF 2014, Bank Indonesia selaku penyelenggara acara mengangkat tema Indonesia : "New Qiblah of Global Islamic Economy". Nah di tahun 2015 ini, Bank Indonesia mengangkat tema "Empowering Islamic Economic and Finance For the Prosperity Of the Nations" dalam ISEF 2015. Tema dalam ISEF 2015 ini diambil Bank Indonesia untuk menunjukkan peran Indonesia dalam penguatan dan pengembangan poros ekonomi syariah internaasional, mendukung kualitas ekonomi dan kesejahtraan masyarakat, khususnya dalam masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Karena dalam acara kali ini juga dimasukkan unsur pengembangan zakat, wakaf, serta shadaqah. Dengan diadakan ISEF hingga dua kali dalam periode dua tahun ini menandakan peran aktif Indonesia sebagai salah satu poros kuat pengembangan ekonomi syariah internasional yang mampu menjawab tantangan global terkait pengembangan keuangan syariah dunia serta menjadi kaitan yang kuat dengan pengembangan proses pembangunan ekonomi yang lebih inklusif di tengah perlambatan ekonomi global.

[caption caption="#ISEF2015"][/caption]

 

[caption caption="#ISEF2015 #BI #EkonomiSyariah"]

[/caption]

Selama seminggu acara yang di helat di dua tempat berbeda ini mampu menyedot animo masyarakat Surabaya yang lebih ingin tahu apa sih ekonomi syariah. Dimulai acara pada tanggal 25 Oktober 2015, Kami yang termasuk dalam Kelompok Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2015 "Generasi Baru Indonesia" sangat bersyukur sekali dan patut berbangga menjadi salah satu bagian yang membantu sukses event akbar tahunan ini. Karena dimulai pada hari Minggu pagi , 25 Oktober 2015 di Car Free Day Jalan Darmo, Kampanye Besar Indonesian Sharia Economic Festival 2015 menjadi salah satu rangkaian acara besar ISEF 2015.

Animo masyarakat yang juga ikut hadir dalam Car Free Day cukup antusias ketika melihat parade kami sebagai salah satu wakil Duta Komunikasi Bank Indonesia yang cukup menghebohkan dan lucu karena disertai badut - badut lucu yang menemani kami parade kampanye ISEF 2015 di sepanjang jalan Car Free Day yang dipenuhi sesak oleh para masyarakat yang sedang beraktivitas dalam acara tersebut. Setidaknya kami juga cukup berterimakasih kepada Bank Indonesia karena sudah melibatkan GenBI 2015 dalam suksesnya acara Kampanye ISEF 2015.

Selanjutnya dalam acara ISEF 2015 ini banyak rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia yaitu, Opening Ceremony pada tanggal 28 Oktober di Makodam V Brawijaya yang dibuka secara langsung oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Bapak Prof. Bambang P.S Brodjonegoro, Rangkaian Sharia Economic Forum dari hari selasa hingga jum'at (27 - 30 September 2015) di hotel J.W Marriot Surabaya, dan Sharia fair dengan diadakannya talkshow - talkshow menarik mengenai pengembangan ekonomi syariah serta stand - stand bazar yang menarik diantaranya ada yang menjual makanan - minuman , kerajinan batik , hingga stand edukasi yang menarik dari stakeholders keuangan khususnya Bank Indonesia.

Salah satu moment yang saya sangat antusias adalah ketika mengikuti talkshow mengenai pengembangan wirausaha muda mandiri dan kreatif berbasis pesantren dimana banyak ilmu yang saya dapatkan dari beliau pakar wirausaha yang notabene juga pemangku pesantren mampu mensinergikan peran pesantren dengan kemandirian ekonomi dalam upaya memenuhi kebutuhan pesantren itu sendiri. Saya hadir sebagai perwakilan dari Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya.

Dr. KH Muhammad Zakki menuturkan, "Kalau anda ingin menjadi pengusaha sukses tetapi tetap mempunyai jiwa pesantren , kuncinya adalah mau berusaha , karakter yang berani dalam berusaha, menjalin relasi khususnya dengan pondok pesantren lainnya yang belum mempunyai usaha serta pendidikan pesantren berbasis kewirausahaan. Berdayakan mereka semua, insya Allah barokah dunia akhirat hidup anda." Dengan bisnis kopi "doa"nya beliau mampu memenuhi pangsa pasar kopi di 15 negara yang berbeda , salah satunya di negara konflik Suriah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline