Mendayu-dayu ucapanmu.
Ah, aku tau maksud hatimu.
Yang mempertemukan pagi pada malam itu siapa?
Sore?
Atau waktu diantara kita yang tak kau sebut tapi nyata adanya?
Kamu juga telah tau bahwa malam berlaku adil.
Pagi juga juga telah adil dari kemunculanya.
Perpisahan yang kau resahkan?
Bukankah nanti jumpa lagi?
Yang melingkupi keduanya adalah waktu.
Jika masih ada waktu pasti kita bertemu dan bertamu.