Lihat ke Halaman Asli

Fahmi Fadjar

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

BBM Naik, Rakyat Mencerik

Diperbarui: 18 September 2022   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah Indonesia secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis pertalite, pertamax dan solar. Masing-masing menjadi Rp 10,000/liter untuk pertalite, Rp 14.800/liter untuk pertamax dan Rp 6,800/liter untuk solar. Kebijakan tersebut diambil karena susidi yang telah mencapai Rp502 triliun dan tidak tetap sasaran. Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yaitu pemilik mobil pribadi. Uang negara seharusnya diprioritaskan untuk subsidi kepada masyarakat kurang mampu. Oleh sebab itu, Pemerintah harus mengalihkan subsidi BBM agar tepat sasaran.

* Latar belakang kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)

Bila kita bertolak dari sisi pemerintah, mereka memiliki alasan tersendiri dalam hal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak. Mereka berpendapat bahwa mereka sebenarnya masih memikirkan nasib dari masyarakat tetapi  kenaikan  Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ialah jalan satu-satunya untuk mengatasi inflasi serta pembengkakan dari APBN untuk subsidi yang selama ini telah diberikan pemerintah untuk kaum masyarakat menengah kebawah.Ditambahkan lagi bahwa Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) ini dinaikan karena alasan minyak dunia sebagai variable terikat minyak yang diimpor oleh Indonesia.

Komponen yang paling terpengaruh dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak ini ialah kenaikan harga bahan pangan yang diperlukan untuk segi distribusi dan produksinya.Hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang tidak mempunyai uang untuk membeli bahan pokok utama kehidupan ini.

Selain sektor bahan pangan, transportasi juga adalah sektor penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kenaikan harga BBM ini. Dengan naiknya harga BBM,sebuah perusahaan akan merancang ulang sistem seperti  penetapan harga angkutan umum kembali sehingga bagaimana harga BBM ini naik, akan tetapi tetap berjalan lancar dengan mendapatkan untung yg sebesar-besarnya.

Kedua sektor inilah yang menyebabkan masyarakat tidak dapat menerima kenaikan akan harga bahan bakar minyak ini. Harga angkutan umum dan harga makanan yang terus melambung tinggi padahal gaji yang mereka terima selama sebulan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan akan bahan pangan dan transportasi mereka sehari hari.

+ Pendapat pro dan kontra dalam Masyarakat Indonesia mengenai kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)

Kenaikan harga bahan bakar minyak tentu menimbulkan banyak permasalahan dalam masyarakat . permasalahan itu akhirnya secara tidak langsung membentuk tiga kelompok yaitu (pro) pihak yang mendukung ,pihak menerima saja kebijakan (abstain) dan pihak yang menolak dengan keras kebijakan yang ada (kontra).

Menurut pihak yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM ini, mereka mempunyai opini yaitu :

1. Ini merupakan keputusan yang terbaik setelah dikaji baik positif dan negatifnya oleh pemerintah, pemerintah tentunya tidak hanya coba-coba untuk mengambil keputusan tersebut, akan tetapi pemerintah  sudah memikirkan dampak dampak yg terjadi dari kenaikan harga BBM dari berbagai sudut pandang.

2. menyelamatkan APBN yang membengkak akibat subsidi yang selalu diluar perkiraan.subsidinya bisa dialihkan ke sektor yang lebih penting seperti pendidikan dan kesehatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline