Lihat ke Halaman Asli

Adaptasi dan Inovasi UMKM Soto Betawi di Era Digital yang Membawa Keberhasilan

Diperbarui: 5 Januari 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

DEPOK, KOMPASIANA.com - Di tengah arus modernisasi yang terus berkembang, keberadaan Soto Betawi sebagai salah satu dari banyaknya kuliner Nusantara, telah menunjukkan keberhasilannya dalam bertahan dan tetap relevan di zaman serba cepat ini. Salah satu usaha kuliner soto betawi yang masih bertahan sampai saat ini ialah Sop/Soto Betawi Bang Budi, usaha kuliner ini terletak di Jalan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok. Usaha kuliner yang telah berjalan selama 9 tahun lebih ini masih dapat eksis dan bertahan di era sekarang ini.

Pemilik Sop/Soto Betawi Bang Budi, Bang Budi, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan usaha miliknya sendiri ini bertahan adalah karena konsistensi yang dilakukan. "Bersyukur masi bisa bertahan sampe sekarang, apalagikan sekarang banyak inovasi makanan dan jenis makanan baru. Bersyukur juga dizaman sekarang ini masi ada yang minat dan suka sama makanan khas daerah" kata bang Budi saat diwawancarai dirumahnya, Selasa (19/12/2023).

Bang Budi menjelaskan, konsistensi yang dimaksud adalah dengan terus mempertahankan cita rasa yang sama pada soto betawi nya. Selain konsisten dengan mempertahankan cita rasa yang sama juga dengan konsisten tetap melanjutkan usaha kuliner soto betawi meskipun sudah banyak jenis usaha kuliner lain yang menghadirkan menu makanan modern seperti makanan yang berasal dari luar negri. Selain konsisten ia juga berinovasi dengan memanfaatkan platform daring untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas usaha, seperti mendaftarkan bisnis makanannya pada layanan daring seperti gofood. Bang budi juga menghadirkan menu yang variatif, yakni Soto Betawi dengan isian yang berbeda seperti soto daging, soto paru , soto babat, soto campur, dan beberapa menu lagi dengan isian yang berbeda.

Ketika ditanya apakah dulu terdapat keraguan untuk tetap menjalankan usaha kuliner ini, dan apa yang menyebabkan keraguan tersebut. Bang Budi menjelaskan bahwa memang dulu ia sempat mendapat keraguan untuk tetap menjalankan usahanya ini. "Ya kalo ngomongin dulu sempet ragu apa enggak buat nerusin usaha ini, iya dulu memang sempet ada keraguan karena dulu kan tempat jualan saya itu dipinggir jalan, terus sekitarannya rumah-rumah warga. Tapi sayangnya waktu itu rumah-rumah warga disitu pada digusur untuk keperluan bangun tol. Jadi lalu lalang jalan ditempat jualan saya waktu itu sepi, imbasnya juga jualan saya jadi sepi pembeli. Sampai akhirnya jualan saya juga kena gusur, lalu saya coba pindah tempat jualan ketempat baru tapi sayangnya disitu udah banyak jenis jualan makanan yang variatif dan udah ramai pembeli juga" ucap Bang Budi menjelaskan.

"Karna keadaan yang kaya gitu saya hampir ragu buat nerusin usaha saya ini, cuman saya inget kalo saya ragu malah ngebuat keadaan makin gak bagus. Saya tetep jualan kaya biasa, ya tetep ada pembeli cuma emang gak ramai banget, beberapa pelanggan lama juga nanya ke saya kemana pindahnya jualan soto Betawinya. Jadi masi ada untuk pembeli-pembeli soto Betawi saya, sampai waktu itu saya ditawarin buat nyewa tempat jualan baru, tempatnya itu tempat jualan yang sekarang. Sama kaya sebelumnya, saya juga masih ragu buat pindah karena saya pikir bakalan sama aja kaya tempat sebelumnya, gak banyak pembelinya. Cuman saya ngeliat tempat ini kayanya strategis dan bakalan ramai pembelinya karena masi jarang yang jualannya itu soto Betawi. Ngeliat peluang kaya gitu saya mutusin buat pindah. Tapi ternyata malah sama aja, gak sesuai perkiraan saya sebelumnya, cuman untuk ini saya masi yakin bisa banyak pembeli. Saya tetep konsisten jualan walaupun awalnya emang gak banyak pembelinya, karena konsisten itu yang ngebuat jadi makin banyak pembelinya, juga karena omongan pembeli saya yang ngebuat orang-orang sekitarnya jadi penasaran dan coba beli soto Betawi saya. Hingga akhirnya ramai kaya sekarang" sambung Bang Budi yakin dengan penjelasan panjang.

Hal itulah yang membuat usaha kuliner bang Budi ini dapat bertahan dan membuat para pelanggannya tidak berpaling, bahkan menjangkau para pelanggan baru. "Yang saya suka dari soto betawi bang Budi ini adalah rasanya yang selalu sama dari awal beli sampai sekarang, saya langganan beli soto betawi disini dari tahun 2019, awalnya pengen coba rasa sotonya itu gimana, eh ternyata enak malah terus beli disini jadinya, terus juga menu yang disediain variatif jadi gak cuma isian daging aja" kata Syahrul selaku pelanggan soto betawi bang Budi.

Meskipun beradaptasi dengan perubahan zaman, UMKM Soto Betawi tidak pernah melupakan esensi dari cita rasa asli yang telah menjadi ciri khasnya. Mempertahankan kualitas bahan baku dan teknik memasak tradisional adalah prioritas utama agar rasa autentiknya tetap terjaga. Inilah yang membuat Soto Betawi terus dinikmati dan dicari oleh para penikmat kuliner dari kalangan lokal.

UMKM Soto Betawi adalah contoh nyata bagaimana warisan kuliner dapat bertahan di zaman modern. Dengan adaptasi, inovasi, dan pemeliharaan kualitas, Soto Betawi telah membuktikan bahwa keberlangsungan suatu tradisi kuliner dapat terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Keberhasilan Soto Betawi Bang Budi ini memberikan inspirasi bagi UMKM lainnya untuk tetap eksis dan berkembang di era yang terus berubah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline