"Pepaya jepang... Emang ada?"
cetus seorang teman kepadaku, ketika melihat sebuah postinganku saat memasak!
Sebenarnya akupun tidak begitu tau tentang tumbuhan ini, singkatnya bibiku yang baru pulang dari kampung membawa beberapa batang yang awalnya kukira potongan batang ubi kayu. Namun ternyata berbeda, bentuk daunnya mirip dengan pepaya hanya saja ukurannya relatif lebih kecil.
Karena penasaran aku mulai googling untuk mencari informasi mengenai tumbuhan ini. Pepaya Jepang atau dalam istilah ilmiahnya Cnidoscolus aconitifolius yang termasuk dalam jenis sayuran. Walaupun namanya pepaya jepang ternyata tumbuhan ini bukan berasal dari jepang, melainkan dari Semenanjung Yukatan di Meksiko, Amerika Tengah. Sejarah bagaimana tumbuhan ini masuk masuk dan tersebar di Indonesia tidak begitu jelas, termasuk dalam penamaannya. Dari beberapa Artikel yang saya baca ternyata tanaman ini memiliki nama lain yaitu chaya atau bayam pohon (tree spinach).
Lho kok bayam?
ya, menurut penuturan sebagian orang, rasa dari tumbuhan ini mirip seperti bayam. tapi menurut saya pribadi rasanya tidak jauh seperti daun ubi kayu namun memiliki rasa yang lebih manis, ketika dikunyah menimbulkan sensasi meletup-meletup seperti Popping boba.
Dalam istilah Gizi cahya dikenal sebagai superfood karena berbagai manfaat yang dihasilkan, dibandingkan dengan sayuran berdaun hijau lainnya seperti bayam dan sawi. Kandungan protein, kalsium, zat besi, vitamin A dan C yang tinggi dari sahya sangat baik untuk memenuhi asupan nutrisi kita sehari-hari, dalam 100 gram daun ini terdapat kandungan protein (5,8%), serat kasar (1,9%), kalsium (199,4mg), kalium (217,2mg), zat besi (911,4mg), vitamin C (164,7mg), dan karoten (0,085mg).
Dengan kandungan vitamin C yang tinggi pada daun pepaya Jepang ini mampu memperkuat daya tahan tubuh. Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan merangsang produksi sel darah putih. tak heran jika chaya ini disebut sebagai superfood, dan mengingat kondisi kita saat ini yang tengah dilanda pendemik global Covid-19, pepaya jepang bisa menjadi salah satu konsumsi yang bergizi yang mampu menambah daya imunitas dalam tubuh kita.
Secara kasat mata tumbuhan ini mirip dengan Ubi Kayu, hanya saja tekstur daunnya yang berbeda. Cara penanamannya pun tergolong mudah cukup dengan teknik stek, tidak jauh berbeda dengan cara penanaman ubi kayu. Tanaman ini mampu tumbuh hingga ketinggian 6 meter jika dibiarkan tanpa sentuhan pemangkasan.
Tips untuk mengkonsumsi pepaya jepang ini diwajibkan memasak atau merebus ±10-15 menit terlebih dahulu karena chaya ini mengandung sianogen glikosida (cyanogen glycoside) yang adalah senyawa beracun (toksik). Senyawa ini dapat melepaskan racun hidrogen sianida (hydrogen cyanide, disingkat HCN). Namun tidak perlu khawatir zat toksik tersebut hanya akan terjadi jika kita mengkonsumsi dalam keadaan mentah dan dalam jumlah yang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H