- Gambaran Tentang Saya
Nama Saya Desa ONU, saya adalah sebuah Desa di Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, Secara Geografis saya adalah Desa Di Pegunungan dengan ukuran ketinggian 952 m diatas permukaan laut, apabila di hitung dari luas wilayah Saya 1319 Ha yang seluruhnya bertipologi pegunungan. Jarak Saya dengan Ibu Kota Kecamatan Adalah 15 Km, dan Jarak Ke Ibukota Kabupaten 135 Km.
Akses Ke Tempat Saya Hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki atau menaiki kendaraan roda dua. Jumlah penduduk saya pada tahun 2016 adalah 637 jiwa yang terdiri dari 311 laki laki dan 326 perempuan yang mayoritas berprofesi sebagai Petani Kakao, Kopi dll
- Kondisi Saya Sebelum Pelaksanaan Dana Desa
Sebelum tahun 2015 kondisi perekonomian masyarakat saya sangatlah menyedihkan , hal ini bukan di karenakan masyarakat di saya malas atau bermalas malasan, tetapi lebih pada sulitnya akses penjualan hasil bumi berupa, kakao, kopi cengkeh dan hasil bumi lainnya. hal ini di perparah lagi dengan sulitnya akses untuk mencapai lokasi perkebunan di sebabkan kondisi jalan yang sangat buruk.
Pada Masa itu Ada dua pilihan yang harus Masyarakat Saya dapatkan yang Pertama Adalah Masyarakat harus menempuh perjalanan 6 sampai 7 jam perjalanan roda 2 untuk mencapai Desa Tomua Kec. Kulawi Selatan ( Tempat Biasanya Masyarakat saya menjual hasil bumi) Atau pilihan keduanya adalah masyarakat Saya harus mau menjual hasil buminya pada tengkulak yang datang ke Desa Saya dengan harga yang Sangat jauh selisihnya di banding Desa Tomua, kedua pilihan tadi bagaikan buah simalakama bagi masyarakat saya, namun mau tidak mau masyarakat harus tetap menjual hasil perkebunan dalam 2 pilihan diatas, walaupun hasil penjualannya kadang sangat memprihatinkan.
Kondisi diatas kami jalani dari hari ke hari bulan ke bulan dan tahun ke tahun, hingga terbesit pernyataan seorang masyarakat Saya bernama Edwin " Betulkah kami Kecamatan Dan Desa Kami Bagian wilayah Negara Republik Indonesia? Dimana Negara Saat Kami Sangat membutuhkan bantuan Negara ? Bisakah Negara Menjawab Pertanyaan Kami " ( Pernyataan Dalam Sebuah Diskusi Bersama Pendamping Desa Kecamatan Pipikoro)
- Babak Baru Di Desa Saya
Tahun 2015 Adalah Babak baru bagi Kami di Pipikoro Khususnya Saya dan masyarakat saya Di Desa Onu, hadirnya Undang Undang Desa Yang di Ikuti dengan pengelontoran Dana Desa Dari APBN Laksana Setetes Embun Di Tengah Gurun Pasir, bagaimana tidak Dengan Lahirnya Undang Undang Desa Asas Rekognisi Pengakuan Hak Asal Usul Dan Asas Subsidiaritas yakni Kewenangan Lokal Berskala Desa yang di ikuti dengan Dana Desa, Setiap Desa di minta untuk membuat Perencanaan Melalui Musyawarah dan Juga melaksanakan Hasil Keputusan musyawarah perencanaan dengan dan tanpa intervensi dari pihak manapun juga.
Awalnya Masyarakat Desa Saya Menganggap Itu hanya sebuah Surga Telinga Untuk Melanggengkan Sebuah Pemerintahan Yang Di Pimpin Oleh Presiden Baru, namum setelah mendapat beberapa kali penjelasan oleh Pemerintah Desa Dan Pendamping Desa Masyarakat Mulai Memahami dan menyadari Arti Hadirnya Undang Undang Desa, Singkat Cerita Perintah undang undang ini bak gayung bersambut oleh masyarakat di desa saya yang sangat ingin membangun desa baik itu pembangunan fisik maupun non fisik.
Babak baru ini muncul dengan harapan baru melihat mulai meningkatnya Tingkat pendapatan ekonomi masyarakat desa saya karna ongkos pengangkutan hasil perkebunan sudah turun dengan drastis akibat sudah lebih mudahnya akses penjualan ke Desa Tomua Kec. Kulawi Selatan. Kalo dulunya ongkos pengangkutan bisa mencapai Rp 4000 -- Rp 5000 per -- Kilonya saat ini sudah turun ke angka Rp 1000 -- Rp 1500 per kilo karna kondisi jalan ke tempat kami sudah jauh berubah lebih baik, karna hampir semua desa di Kecamatan Pipikoro Memperbaiki Jalan Desa Mereka.
Ini Ada Beberapa Foto Semangat Masyarakat Melakukan Perubahan Pada Diri Saya
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Ini Adalah Video Manfaat Dana Desa Pada diri Saya, Demikian carita saya tentang diri saya