Lihat ke Halaman Asli

3 Mitos Keliru Tentang Tindakan Memaafkan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terkadang kita dihadapkan pada situasi dimana kita telah di buat kecewa atau dizolimi orang lain , dan ketika itu orang tersebut sadar dan meminta maaf kepada kita, kita  malah enggan memaafkan dengan beralasan "emangnya gampang minta maaf, aku kan masih kecewa sama kamu"

sebenarnya apa sih yang membuat kita enggan memberikan maaf ? apakah "gengsi" ataukah ada hal  lain yang mempengaruhi

Seorang pakar psikologi asal mesir Dr. Ibrahim Elfiki mengatakan dalam bukunya "7 secrets of personal power" ada 3 mitos yang sering menyebabkan seseorang enggan memaafkan kesalahan yang  orang lain  lakukan padanya baik telah dimintakan maaf ataupun belum  , inilah ketiganya :

mitos pertama :

Memaafkan berarti lemah

Kadang- kadang kita merasa "dilemahkan " atau kehilangan kekuatan saat kita hendak memaafkan seseorang sehingga kita membatalkan memaafkan orang tersebut.

padahal yang benar adalah sebaliknya kita justru bertambah kuat jika kita memaafkan kesalahan orang lain atas diri kita

seperti kata Mahatma Gandhi "Orang lemah tidak bisa memaafkan. Memaafkan adalah tindakan orang yang kuat"

Mitos kedua :

Memaafkan Berarti Menerima Perbuatan orang lain

Jika kita memaafkan orang lain itu tidak berarti kita menerima kesalahan  yang telah diperbuat olehnya, jdi sepatutnya kita harus bisa memisahkan antara orang dan perilakunya  jangan meng hardiknya dengan kata2 yang menyakiti hatinya cukup minta penjelasan dan tangkap pesan apa yang terkandung di dalam tindakanya tersebut, dan cobalah berkomunikasi denganya , dan coba fokus pada solusi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline