Lihat ke Halaman Asli

Malaikat Kecil

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malaikat kecil…
Dalam rentang ini
Dia datang untuk diam
Tak bergeming untuk tak segera pulang
Tak ubah mengalirnya air dari hulu ke hilir
Beputarnya bumi dari kiri ke kanan
Begitu saja….

Malaikat kecil…
Aku tetap membisu
Ya, Diam.
Berharap setidaknya tidak dijebak makhluk ini dalam kata.
Walupun dengan menjadi seperti sedikit gila
Akhirnya satu asa pun tercipta

Oh kawan…
Tak butuh waktu lama,
Ternyata bisu pun tak berdaya
Karena dalam diam
Malaikat kecil ini justru mulai cakap menari tanpa harmoni

Aku mulai tertawa
Berputus asa ria…
Apa lagi yang harus kukorbankan
Bukan untuk mengusirnya
Apalagi membunuhnya
Sungguh aku pun berjuta rasa merasakannya…

Disini…
Aku mulai sibuk mencari Tuhan
Aku hanya menunggu saat-Nya
Untuk berdaya
Menjaga Malaikat kecil ini di tempat yang suci
Yang tak terjangkau oleh siapapun dan oleh apapun

satu asa kembali tercipta
Menanti
Dalam rencana-Nya
Semoga Yang kujaga satu saat nanti adalah malaikat kecil yang ini
Tapi itu hanyalah doa…

Perlahan tapi pasti
Malaikat kecil ini mulai bisa berkompromi
Dengan hati
Dia mengendap
Bersiap untuk menguap
Suatu saat nanti
Dengan ridho-Nya pasti..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline