Pada masa pandemic covid-19 seperti saat ini ekonomi dunia sedang mengalami gejolak yang sangat luar biasa. Baik dari segi penghasilan ataupun terhambatnya proses perdagangan yang menyebabkan terganggunya kegiatan perekonomian. Salah satu permasalahan yang sering terjadi di era saat ini yaitu berkurangnya transaksi perdagangan dikarenakan konsumen sangat meminimalisir pengeluaran. Hal ini merupakan pemicu terjadinya persaingan yang tidak baik di sektor bisnis dari segi apapun itu. Di Indonesia sendiri seluruh pelaku bisnis dituntut untuk melahirkan ide-ide kreatif yang mampu menarik konsumen dengan sehat. Inovasi sendiri adalah simbol perjuangan bagi seluruh pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi agar majunya perekonomian bangsa dan negara.
Indonesia saat ini dihadapkan dengan hiruk pikuk permasalahan ekonomi. Hal ini
dipastikan dengan banyaknya usaha yang lumpuh ditengah-tengah masyarakat dikarenakan
minimnya konsumen. Seperti yang dikabarkan dalam berbagai media nusantara bahwasanya
ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja, masyarakat Indonesia sendiri sudah menyadari
akan hal itu semenjak COVID-19 memasuki negara Indonesia. Berbagai macam spekulasispekulasi bermunculan dalam segala aspek negara terutama dalam bidang perekonomian, spekulasi tersebut terbentuk akibat banyaknya isu-isu yang bertebaran dan hal ini lah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi pemasaran agar terhindar dari pemikiran-pemikiran kuno masyarakat.
Di Kabupaten Mojokerto sendiri tepatnya di Kecamatan Trowulan terdapat sebuah perusahaan ekspor yang bergerak dibidang seni ukir menggunakan batu alam. Batu alam tersebut di rubah sedemikian hingga memiliki nilai jual ekspor. Beberapa contoh diantaranya adalah seperti patung Budha, Siwa, dan dewa lainnya. Selain menjadi patung, produsen juga menyediakan berbagai furnitur rumah tangga seperti wastafel, hiasan batu taman, hingga bathub. Permintaan masyarakat internasional dimasa pandemi ini terhadap usaha kreatif batu alam ini mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan efek dari salah satu kebijakan pemerintah untuk menanggulangi peningkatan penyebaran virus covid-19 ini yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau biasa disingkat (PPKM).
Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama M Ilham Al-Fajar, selaku pemilik usaha, saya mendapat informasi menarik mengenai bisnis ditengah pandemi Covid-19 mulai dari segala macam permasalahan yang ada dan bagaimana menciptakan inovasi baru terkait strategi pemasaran. Usaha batu alam ini lumayan terkena dampak dalam segi penjualan, Hal ini disebabkan oleh pemberlakuan prosedur baru menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Salah satu permasalahannya adalah lebih dibatasinya akses jalan menuju pelabuhan dan juga jam kerja dipelabuhan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh sehingga eksportir tidak bisa mendistribusikan barang impor dengan stabil.
Selama pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) Usaha ekspor batu alam milik Ilham Al-Fajar ini masih bisa bertahan meskipun tidak mendapat hasil yang baik seperti sebelum pandemi. Pemilik usaha tersebut yaitu Mas Ilham Al-Fajar mengatakan "Sejauh ini kita masih bisa bertahan ya meskipun memiliki dampak terhadap penjualan, tapi alhamdulillah kita bisa tetap mendapatkan konsumen dan meyakinkan mereka untuk tetap loyal kepada produk kita". Dari penjelasan narasumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha ekspor batu alam ini masih bisa terus berjalan meskipun banyak sekali hambatan dan masalah yang harus diselesaikan satu demi satu.
Akibat terjadinya masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, strategi yang
harusnya merangsang perkembangan kemajuan bisnis terpaksa harus memutar otak untuk mencari jalan keluar dikarenakan pembatasan mobilitas masyarakat. Sedikit saran dari saya pribadi bahwasanya pelaku usaha ekspor batu alam ini harus bisa memanfaatkan setiap waktu yang diberikan pemerintah untuk melakukan kegiatan perdagangan karena penyesuaian jam yang terbatas sekali. Hal itu merupakan langkah penting yang harus dipikirkan bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya, Strategi pemasaran yang diterapkan sudah cukup bagus, akan tetapi lebih baik lagi dengan menggunakan pemasaran berbasis teknologi seperti iklan dan promosi melalui platform instagram dan tiktok secara kreatif. Hal ini dikarenakan pada zaman sekarang hampir semua orang pasti menggunakan media sosial. Sebagai pelaku usaha kita harus memikirkan cara agar produk kita bisa menjangkau banyak orang. Semakin banyak orang yang tahu akan produk kita akan sangat memudahkan kita sekali dalam menawarkan dagangan kita.
Demikian ulasan saya mengenai kondisi salah satu usaha ekspor batu alam yang ada di Indonesia. Kita sebagai rakyat Indonesia harus bisa saling mendukung dan menguatkan satu sama lain apalagi dimasa pandemi ini banyak orang yang mengalami kesusahan, usaha bangkrut, meningkatnya angka kematian, dan lain-lain. Jangan lupa juga untuk selalu mematuhi protocol Kesehatan dan menjalankan vaksinasi untuk menambah imun kita dan meminimalisir tertularnya kita oleh virus corona tersebut. Dan jangan lupa untuk membatasi mobilitas kita untuk mengurangi resiko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H