Perang Rusia-Ukraina sudah meletus ribuan korban melayang, gedung-gedung kebakaran dan serangan terus berdatangan. Kemudian, kenapa konflik ini terjadi?
Konflik rusia dan ukraina berpusat di satu orang yakni Vladimir Putin, masa lalu dan juga warisan. Pada tahun lalu tepatnya tanggal 12 Juli 2021 Vladimir Putin menerbitkan sebuah tulisan.
Inti dari tulisan tersebut bahwa Rusia dan Ukraina itu berakar dari kebudayaan yang sama yakni bangsa Slavia. Dua negara ini pernah kegabung di negara super besar bernama Uni Soviet.
Tapi dulu setelah perang dunia ke-2 Uni Soviet itu ibarat raksasa, negara-negara barat kemudian bersatu membentuk sebuah kelompok militer untuk penandingnya, bernama NATO (North Atlantic Treaty Organization).
Presiden Ukraina yang berlatar komedian bernama Volodymyr Zelenskyy, lebih dekat dengan nato dibanding presiden sebelumnya yang dekat dengan Rusia.
Oleh karena itu Vladimir Putin merasa tidak nyaman, dan Rusia kemudian menodongkan senjata kepada Ukraina. Vladimir Putin menuntut beberapa permintaan diantaranya; NATO harus menarik pasukan dan senjata dari negara-negara yang berdekatan dengan Rusia dan NATO tidak boleh menambah lagi anggota baru.
Para petinggi dunia memprediksi bahwa Rusia akan menyerang Ukraina dalam hitungan hari. Dan prediksi itu jadi kenyataan, presiden Rusia menggerakkan tentaranya ke Ukraina.
Seranganpun meletus! Presiden Ukraina langsung memberlakukan darurat militer, seluruh warganya dihimbau untuk berlindung. Tapi kondisi terus mencekik, presiden Ukraina menyerukan warganya untuk ikut berjuang membela negaranya. Peperangan berjalan sengit, semua mata dunia tertuju kepada meraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H