Lihat ke Halaman Asli

[Hari Pahlawan] Baju Besi Pendekar Kumuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini terlihat sangat gelap

Bulan pun terlihat sangat kalap

Menghadapi bintang yang mulai berderap meninggalkannya

Kehadiranku hanya untuk sebatas menyapa

Tetapi, Tubuh ini seakan menikmati bercumbu dengan bibir pantai

*

Tiba-tiba…

Aku mendengarnya

Aku melihatnya

Langkah gontai kaki telanjang dari kejauhan bergerak mendekatiku

Selang waktu, sesosok wanita paruh baya tepat di depan wajahku

*

Baju compang-camping, celana lusuh

Karung besar tertali erat di punggung rapuh

Kudengar suara lirih dari bibir bergincu debu

“Pulanglah, Nak!”

*

Berhenti berdetak, jantungku serasa retak

Bergetar-getar, kedua tanganku gemetar

Aku melihatnya

Ya, aku melihat baju besinya

*

Bukan baju compang-camping yang ku maksud

Bukan juga seonggok sampah dalam karungnya

*

Baju besi dari seorang Pendekar Kumuh adalah…

Semangat untuk menjalani hidup

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline