Lihat ke Halaman Asli

[Fan Fict] Ketika Miyabi Bertemu dengan Kartini

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[180] Waktu sudah menunjukkan pukul 01.15 pagi, di Stasiun Hokkaido tepatnya di sebuah kursi berwarna biru tengah duduk seorang wanita muda dengan baju putih dengan syal yang masih terlilit di lehernya. Wanita itu bernama Maria Ozawa, yang sering dipanggil Miyabi. Dia sedang duduk menunggu kereta menuju Tokyo. Dia sudah terbiasa pulang sendirian. Setiap hari ia lakukan seperti ini, karena memang pekerjaannya yang sampai larut malam. Dari kejauhan nampak seorang laki-laki bertopi datang menghampirinya. Miyabi pun gemetar dan takut akan terjadi apa-apa pada dirinya. “Ini tak seperti biasanya” kata Miyabi sambil memegang erat tas hitamnya. Laki-laki itu pun semakin mendekat, dan Miyabi pun bertambah was-was, sampai keringat bercucuran di dahinya. Sekarang laki-laki itu pun sudah berada di hadapannya, Miyabi pun pasrah apa yang akan dilakukan laki-laki itu. “Maaf mbak, kereta menuju Tokyo sedang mogok karena air luapan Bengawan Solo, mungkin terlambat sampai 30 menit mbak” kata laki-laki itu. Miyabi pun bertanya balik “ Lho mas kok di Jepang ada Bengawan Solo mas?”. “kan biasanya juga gitu mbak” jawab laki-laki bertopi itu. “Oh iya mas, saya sampai lupa” kata miyabi sambil menggaruk-garuk kepalanya. Laki-laki itu pun pergi sambil menaiki topinya yang ia jadikan sepatu roda.

Setelah menungggu sekian lama, kereta pun datang. Miyabi pun masuk ke dalam kereta, Ia duduk di dekat pintu. Ia duduk bersebelahan dengan wanita yang tampak aneh dengan konde melilit kepalanya. Dari dalam hati, Miyabi pun berkata “Jaman sekarang kok masih ada yang dandan seperti itu”. Tanpa ia duga, wanita berkonde itu pun menyapanya dengan lembut “Mbak turun mana?”. Miyabi pun menjawab “Tokyo mbak. Lha mbak sendiri mau kemana?”. “Ini saya mau ke Yokohama. Mau ada pentas kebaya disana” Wanita berkonde itu menjawabnya. Miyabi pun semakin penasaran dengan wanita berkonde itu, ia pun menanya balik “Apa mbak ngga malu dandan seperti itu? Kan sudah ngga jamannya?”. Wanita berkonde itu pun tersenyum sambil berkata “Saya tidak pernah malu dengan budaya saya mbak, saya akan tetap bangga dan melestarikan budaya daerah saya”. Miyabi pun semakin bertanya-tanya, apa sih yang ada di pikiran wanita berkonde itu. Miyabi pun kembali bertanya “Terus menurut mbak, apa perasaan mbak ketika ada seseorang yang malu dengan budayanya sendiri?”. Wanita berkonde itu pun kembali tersenyum menjawab “ Mereka terlalu membangga-banggakan budaya asing, sehingga mereka malu dengan budayanya sendiri. Mereka akan baru menyadari ketika budaya mereka telah dicuri oleh pihak yang tak bertanggungjawab”. “Terus menurut mbak, apa sih yang harus mereka lakuin untuk menyikapi itu semua mbak?” tanya Miyabi yang semakin kagum dengan sosok wanita berkonde itu. “Sederhana, cukup dengan mempunyai rasa memiliki. Maka itu semua tidak akan terjadi, tak akan ada lagi pencurian budaya dari pihak luar”. “Oh, iya mbak. Kita belum kenalan. Kenalin nama saya Miyabi” ucap Miyabi sambil menjulurkan tangannya kepada wanita itu. Wanita berkonde itu pun menjawab “Nama saya Kartini”. Miyabi pun terkejut, Miyabi tak habis pikir akan bisa bertemu dengan sosok pahlawan wanita di Indonesia. Miyabi pun berkata “Pantesan di Indonesia mbak sangat disegani. Bahkan sampai ada Hari Kartini segala”. “Ah, mbak bisa aja” jawab Kartini malu-malu. Dalam hati Miyabi, ia berkata “Suatu saat nanti, aku pun ingin hidup normal seperti wanita yang lain. Karena aku yakin apa yang dikatakan Kartini, HABIS GELAP TERBITLAH TERANG”.

CATATAN: Cerita ini hanyalah fiksi, dan murni hasil imajinasi saya belaka

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline