Lihat ke Halaman Asli

Sajak Tentang Kerinduan

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SAJAK TENTANG KERINDUAN

Matahari menerobos dari arah timur
Sang bulan pun bergegas untuk tidur
Pagi pun mulai menyeruak
Dan aku pun terbangun dari mimpi indahku
***
Terdengar dari luar
Ayam jantan mulai kehabisan tenaga
Karena terlalu lama menjadi alarm gratisku
Hahaha...
Aku pun menyergap masuk kamar mandi istanaku
Tapi apa daya
Hanya beruk kosong yang tampak
***
Burung-burung kenari belajar paduan suara
Sedangkan kucing terserang demam bola
Aku pun meluncur ke kampus bak roket NASA
***
Mahasiswa, dosen, tukang kebun sampai sekuriti
Aku sapa dengan selamat pagi
Tapi aku kecewa
Ada satu sahabat yang sudah lama tak bertemu
***
Aku rindu
Rindu kau
Kau sahabatku
Aku rindu kau sahabatku
Aku pun bertanya kepada tuhanku
Wahai Tuhan, dimanakah sahabatku?
Apa kau benar-benar tidak tahu?
Ataukah kau memang tidak mau tahu?
***
Muak, benci, dan sedih
Menjadi satu dalam perasaan terluka
Dengan segala keputusasaanku
Aku mulai mengeja dengan lirih
Namanya adalah Wei-fei...

Tuban, 17 Mei 2013

Mari berteman di facebook.com/selectorism dan twitter.com/fahmigol

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline