Adler semula anggota bahkan ketua masyarakat psikoanalisis Wina yang menjadi organisasi pengembang teori Freud, namun kemudian memisahkan diri karena mengembangkan ide- idenya sendiri. Dia kemudian membentuk kelompoknya sendiri, yakni psikologi indivudu. Perbedaan prinsip Adler dengan Freud adalah sebagai berikut.
- Freud memandang komponen kehidupan yang sehat adalah kemampuan "mencinłai dan berkarya". Bagi Adler masalah hidup selalu bersifat sosial. Fungsi hidup sehat bukan hanya mencîntai dan berkarya, tełapi juga memsakan kebersamaan dengan orang Iain dan memperdulikan kesejahteraan mereka. Manusia dimotivasi oleh dorongan sosial, bukan dorongan seksuał. Cara orang memuaskan kebutuhan seksual ditentukan oleh gaya hidupnya, bukan sebaliknya dorongan seks yang mengatur tingkah łaku. Dorongan seksual merupakan sesuatu yang dibawa sejak lahir.
- Freud memandang kepribadian sebagai proses biologik mekanistik, sedang Adler termasuk pelopor ego kreatif (ego creative). Ego adalah sistem subjektif yang sangat dipersonifikasikan, yang menginterprestasikan dan membuat pengalaman organisme menjadi lebih makna. Ego juga mencari dan menciptakan pengalaman baru untuk membantu pemenuhan gaya hidup pribadi yang unik
- Adler menekankan adanya keunikan pribadi
- Adler memandang kesadaran sebagai pusat kepribadian, bukan ketidaksadaran.
- Adler keras berpendapat bahwa semua kehidupan selału bergerak.
Psikologi individual memandang individu sebagai makluk yang sałing tergantung secara sosial. Perasaan selalu berati dengan orang Iain (kepentingan sosial) ada sejak manusia dilahirkan dan menjadi syarat utama kesehatan jiwa. Rincian teori Adler mencakup enam hał berikut:
- Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah perjuangan untuk sukses atau menjadi superior (Sriving for superiority)
- Persepsi subyektif (persepsi subyektif) individu membentuk perilaku dan kepribadian.
- Semua fenomena psikologis disatukan (kesatuan kepribadian) di dalam diri individu dalam bentuk diri
- Manfaat dari aktivitas manusia harus dilihat dari sudut pandang kepentingan sosial
(social interest)
Semua potensi manusia dikembangkan sesuai gaya hidup (life of style) dari diri sendiri.
Gaya hidup dikembangkan melalui kekuatan kreatif (creative power) individu.
