Lihat ke Halaman Asli

fahmi 235

Mahasiswa

Hima Ekonomi Syariah Unpam Gelar Tausiyah

Diperbarui: 4 Juli 2024   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pemateri /dok. pri

HIMA-Eksyar Universitas Pamulang (Unpam)  menggelar tausiyah ramadan perdana dengan judul " Mengalirkan Kebahagiaan: Menyirami Hati dengan Kebajikan di Bulan Ramadan", pada sabtu (06/03/2024) secara daring untuk mengisi kekosongan di bulan Ramadan.
Narasumber di acara ini adalah Deni Darmawan yang merupakan dosen sekaligus  Pembimbing Kegiatan Unpam Mengaji (KUM) , dan turut dihadiri oleh Ketua Program Studi Ekonomi Syariah, Dosen Agama, dan Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang.
Mukhayyaroh Selaku Ketua Program Studi, dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa bulan ramadan adalah momen yang dinanti oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia, "Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk  melaksanakan ibadah puasa yang penuh akan manfaat dan maghfiroh-Nya maka dari itu manfaatkan dengan sebaik-baiknya " ujarnya.

 

Foto peserta zoom/dok. pri

"Selain itu puasa memberikan pelajaran bahwa Allah memberi gambaran kepada kita bagaimana saudara-saudara kita diluar sana yang mungkin harus berpuasa setiap hari dikarenakan tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, maka dari itu kita harus memperbanyak bersyukur atas nikmat yang telah diberi" lanjutnya.Dalam pemaparannya, Deni Darmawan sebagai narasumber menjelaskan mengenai mengalirkan Kebahagiaan dengan konsep spiritual manusia. "Kita sebagai sebagai manusia hanya memikirkan atau fokus dengan jasad kita saja sampai lupa konsep spiritual itu ada yang bernama ruh," ujarnya. Deni melanjutkan, bahwa seorang mukmin akan menjaga bathin dan hatinya selalu terkoneksi kepada Allah. "Ruh adalah yang bersemayam dengan diri kita yang bersifat batin yakni tidak nampak  dan merupakan fitrah daripada manusia yang menghubungkan koneksi kita kepada Allah Swt, beruntunglah orang mukmin yang senantiasa tazkiyyatun -- nafs ( mensucikan jiwa dan hatinya)" ungkap deni .
Konsep kebahagiaan bukan selalu pada harta yang dimiliki, "banyak sejarah mencatat bahwa banyak orang yang mempunyai banyak harta namun tidak menjamin sebuah kebahagiaan, sebagaimana termaktub dalam  kitab " Mizan Al-'amal" konsep kebahagiaan berasal dari hati yang senantiasa bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan" lanjutnya.Deni menjelaskan, bahwa "harta tidak akan kita bawa menghadap kepada Allah, melainkan amal ibadah dan hati yang bersih  sebagaimana Qs. Asy-Syu'ara : 89 yang artinya Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, ayat ini menyikapi bahwa untuk merasakan panggilan Allah dengan penuh keihklasan dengan biqalbin salim (Hati yang bersih)" tegas deni .
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang mendidik kita untuk senantiasa berlaku jujur dalam setiap perkara karena penerapannya yang tidak tampak seperti ibadah yang lainnya, dan juga disertai dengan keistiqamahan karena "sebaik-sebaiknya perkara ialah yang berkelanjutan" tutup deni. Setelah pemaparan materi selesai, dibukalah sesi pertanyaan yang diisi oleh Mahasiswa Ekonomi Syariah sebanyak 3 pertanyaan dari Rahmat Dana, Rifki Ali dan, Fahmi shidiq, kemudian ditutup oleh Elsa selaku moderator.Kontributor : Muhammad Fahmi Shidiq ( Mahasiswa semester 2 Ekonomi Syariah-Unpam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline