Lihat ke Halaman Asli

Jangan Biarkan Anak Lupa dengan Bahasa Daerahnya

Diperbarui: 1 November 2017   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.cintakidsfashion.com

Semakin bertambahnya usia zaman, semakin pertambah pula perubahan perubahan yang terjadi di masyarakat. Seperti yang saya lihat akhir akhir ini. Entah mengapa begitu miris melihat anak anak kecil yang hidup dilingkungan Jawa namun si anak tidak bisa berbahasa Jawa. Semakin modern zaman, banyak orang tua yang mengajarkan kata untuk pertama kalinya ia bisa berbicara dengan mengunakan bahasa indonesia. Bahasa indonesia merupakan bahasa kebangsaan yang harus dijaga, namun menjaga bahasa daerahnya agar tidak punah juga sangat penting. 

Masih banyak para ibu yang bangga terhadap anaknya yang fasih berbahasa inggris daripada bicara dengan menggunakan bahasa Jawa. Lucunya mereka bukan hanya menerapkan di dalam rumah saja, namun juga berusaha memamerkan dihadapan orang lain. Pada satu hari raya, ada tamu yang berkunjung ke rumah saudara saya. Kebetulan saudara saya merupakan guru bahasa inggrisyag kemampuannya sudah banyak mendapat pujian. Nah kebetulan ada tamu yang membawa seorang anak kecil, lucunya sang ibu berkomunikasi dengan sang anak menggunakan bahasa inggris yang jauh dari kata fasih. Nah bukankah seharusnya kita menjaga dan melestarikan bahasa sendiri daripada bahasa orang lain?

Saat ada orang asing atau negara asing yang mengaku ngaku terhadap budaya atau bahasa kita, kita marah. Namun kita sendir tidak mau menjaga dan tambah menganak tirikan yang seharusnya kita jaga. Maka sebagai ibu, komunikasi seharusya menggunakan bahas daerah yang kita tempati. Sambil merawat apa yang sudh kita punya. Mengingat banyak sekolah sekolah yang saat ini sudah tidak mengajarkan bahasa daerah dalam pelajaran sekolah.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu sangat penting kita menjaga dan merawat kekayaan bangsa kita sendiri.

Salam Merdeka...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline