Lihat ke Halaman Asli

Fahla Wulan Fauzia. N

Mahasiswa Aktif S1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pembukaan KKN Sisdamas UIN SGD Rasa Reunian

Diperbarui: 29 Juli 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi: Penulis

Kegiatan KKN Sisdamas merupakan suatu kegiatan dengan sistem yang sedikit berbeda dengan KKN ditahun-tahun sebelumnya. Dengan sistem ini dapat dikatakan bahwa mahasiswa datang untuk mengembangkan apa yang telah ada dan apa yang menjadi potensi masyarakat, biasanya teman kelompok 439 Mayang mengatakan " Mahasiswa datang tanpa prokker tetapi akan membuat setelah menampung aspirasi dari masyarakat desa Mayang ".

Sehubungan dengan itu, Senin,29 Juli 2024 diadakanlah kegiatan pembukaan di balai desa Mayang. Dengan tujuan untuk meresmikan sekaligus memberikan informasi mengenai eksistensi mahasiswa KKN Sisdamas di Desa Mayang.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh banyak tokoh masyarakat desa Mayang, diantaranya sekertaris desa ( sebagai wakil kepala desa ), dosen pembimbing akademik, ketua BPD, ketua PKK, Ketua RW, Ketua RT, warga desa, serta mahasiswa dari 3 kelompok KKN Sisdamas di Desa Mayang.

Dokumentasi : Penulis

Fakta menarik yang terungkap ketika pelaksanaan kegiatan pembukaan tersebut salah satunya ialah banyaknya alumni UIN Sunan Gunung Djati, Bandung yang turut serta hadir. Salah satunya, bapak Ade Zaenal Muttaqin. Beliau  memberikan sambutan dan mengatakan " Saya alumni dari jurusan pendidikan kimia... teu sawios atuh nya rada kaditu kadieu, iyeumah da sekaligus reunian acarana ge ". Selain itu, ada salah satu tokoh masyarakat pula yang ternyata sama- sama alumni dari UIN Sunan Gunung Djati salah satunya yang berada di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Dari seluruh rangakaian acara tersebut pesan yang didapatkan dari sambutan sekertaris desa secara implisit yakni bahwa kebergunaan kita atau kebermanfaatan yang kita dapatkan di bangku perkuliahan harus mampu kita implementasikan ketika bermasyarakat nantinya. 

Satu pesan lainnya dari salah satu pemuda desa Mayang " KKN itu belajar dengan masyarakat, bukan mengajarkan dengan cara menggurui masyarakat".

Dokumentasi : Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline