Lihat ke Halaman Asli

Silfi Fahima

menulis, membaca dan bercerita

Bunda, Anak Kita Paham dengan Pembelajaran yang Bagaimana, Ya?

Diperbarui: 20 Oktober 2020   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

vice.com

"Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan" (HR. Ibnu Abdil Barr)

Siapa yang tidak kenal dengan istilah ilmu. Hal yang berhubungan langsung dengan belajar ini adalah hal yang setiap orang harus miliki.

Jika ilmu merupakan kata benda, maka belajar adalah suatu kata kerja untuk mendapatkan kata kerja tersebut. Secara garis besar, belajar adalah kegiatan untuk mencari informasi, pengetahuan maupun hal yang lain.

Belajar tak memiliki batasan usia sama sekali, semua orang baik anak-anak, remaja, dewasa atau tua sekalipun semua berhak untuk belajar.

Sumber belajar sendiri adalah segala macam bahan yang digunakan untuk bisa mendapatkan ilmu atau hal yang ingin kita pelajari. Sumber belajar dapat berupa buku, narasumber, gambar, cerita, tempat-tempat khusus, dan bahkan permainan juga termasuk salah satu sumber belajar. Jadi tak heran jika dalam jenjang anak usia dini banyak diisi dengan permainan edukasi atau permainan yang bertujuan untuk sebuah pembelajaran.

Dalam pembelajaran kita juga harus mengetahui bagaimana macam-macam pendekatan belajar. Terutama bagi pengajar dan orang tua saat ingin belajar bersama dengan si kecil.

Pendekatan Kontekstual, pendekatan ini lebih mengacu pada inisiatif guru atau orang tua untuk bisa menghubungkan dengan kondisi di lingkungan sehari-hari anak. Tak hanya itu, yang dapat dilakukan juga mendorong anak untuk mengaitkan pengetahuan anak sebelumnya yang sudah didapat dengan cara mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh :  Jika memukul hewan adalah hal yang tidak baik, maka kita terapkan kepada anak untuk menyayangi binatang. Hal kecil yang biasa terjadi adalah anak suka menendang kucing, setelah pendekatan ini kita ajarkan untuk membiarkan kucing yang lewat atau memberi makanan kepada kucing tersebut.

Pendekatan Konstruktivisme, pendekatan ini memiliki fokus tersendiri dalam pembelajaran yakni pada tingkatan membangun kreatifitas anak. Kreativitas agar anak bisa membangun dan berani mengutarakan gagasan dan dapat diterapkan di dunia nyata. Guru atau orang tua hanya sebagai pengarah kebijakan dalam pendekatan ini.

Contoh : anak mengutarakan cerita tentang hal yang baru saja ia lakukan seperti, baru saja berkunjung ke kandang kuda. Otomatis mereka akan menceritakan bagaimana keadaan disana. Mulai dari kudanya sendiri bahkan bisa sampai pada bagaimana lingkungan sekitar kandang tersebut.

Pendekatan Deduktif, pendekatan yang menggunakan logika dalam berfikir untuk menyelesaikan masalah dan selanjutnya membuat kesimpulan. Dideskripsikan dalam kata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline