Lihat ke Halaman Asli

Fahimah Dzakiyyah

Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Menelusururi Jejak Lahirnya Behaviorisme Radikal dari Teori ke Praktik

Diperbarui: 26 September 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencari Asal Usul Behaviorisme Radikal  Dari Teori ke Aplikasi Praktikal

Behaviorisme radikal adalah salah satu aliran psikologi yang memberi dampak besar pada pandangan kita akan manusia. Dengan fokus pada perilaku yang baru dapat diamati dan lingkungan sebagai factor lingkungan, behaviorisme radikal memberi kontribusi unik pada penelitiannya tentang psikologi. Dalam makalah ini, akan membahas asal usul behaviorisme radikal dari teori ke praktik.

1. Latar Belakang Behaviorisme

Behaviorisme muncul pada awal abad ke-20 sebagai reaksi terhadap pendekatan introspektif yang dominan saat itu. Psikolog seperti John B. Watson menekankan pentingnya mengamati perilaku sebagai objek studi utama psikologi, berargumen bahwa pikiran dan perasaan tidak dapat diukur secara ilmiah. Behaviorisme tradisional ini membuka jalan bagi perkembangan teori-teori yang lebih mendalam tentang perilaku.

2. Pionir Behaviorisme Radikal

Perkembangan behaviorisme radikal secara signifikan dipengaruhi oleh B.F. Skinner, yang dikenal dengan konsep penguatan. Skinner berargumen bahwa perilaku manusia dapat dipahami melalui prinsip-prinsip operan, di mana perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan cenderung diulang, sementara perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang tidak menyenangkan akan cenderung dihindari. Skinner memperkenalkan alat seperti "Skinner Box" untuk mengeksplorasi ide-ide ini secara eksperimental.

3. Prinsip Dasar Behaviorisme Radikal

Behaviorisme radikal menekankan bahwa semua perilaku dapat dijelaskan sebagai respons terhadap rangsangan lingkungan. Dalam pandangan ini, pengalaman individu dan proses mental dianggap tidak relevan untuk analisis perilaku. Skinner membedakan antara dua jenis penguatan: penguatan positif, di mana suatu stimulus ditambahkan untuk meningkatkan kemungkinan perilaku, dan penguatan negatif, di mana suatu stimulus dihilangkan untuk meningkatkan kemungkinan perilaku.

4. Aplikasi Praktis Behaviorisme Radikal

Penerapan prinsip-prinsip behaviorisme radikal terlihat dalam berbagai bidang, terutama pendidikan dan terapi perilaku. Dalam konteks pendidikan, teknik penguatan positif digunakan untuk memotivasi siswa dan membentuk perilaku belajar yang diinginkan. Misalnya, penghargaan untuk tugas yang diselesaikan dengan baik dapat meningkatkan motivasi siswa.

Di bidang psikoterapi, behaviorisme radikal memberikan dasar bagi teknik modifikasi perilaku. Metode seperti desensitisasi sistematis dan pengkondisian operan telah terbukti efektif dalam menangani masalah perilaku dan emosi, seperti kecemasan dan fobia. Contoh nyata adalah program rehabilitasi untuk pecandu narkoba yang menggunakan penguatan positif untuk mendukung perilaku abstinens.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline