halo filsover, gimana nih liburan nya? karena bulan ini lagi musimnya pengenalan mahasiswa baru di lingkungan kampus masing-masing,
sekalian aja nih kita kenalan juga sama satu disiplin ilmu nih yang katanya sih :
- Bikin sesat
- Gak jelas kegunaan nya
- bikin orang jadi atheis
- jurusan masa depan suram
- jurusan yang isinya cuma orang gabut
nah sebelum negatif thinking atau judgement nya berlanjut, sebelumnya saya mau tanya nih,
- apakah kalian yang sering atau berpendapat seperti diatas pernah atau telah mempelajari filsafat dengan benar?
- ataukah kalian cuma ikut ikutan pendapat temen/ masyarakat aja?
jadi agaknya gak fair ya kalo kita menghukumi sesuatu tapi gak tau mendalam tentang sesuatu tersebut
contohnya nih, fair gak kalo :
- seorang penjahit sepatu mengomentari desain yang dibuat oleh perancang busana?
- seorang politisi mengomentari cara memasak seorang koki?
- seorang tukang sampah mengomentari politik negeri nya?
- seorang masinis mengomentari desain bangunan dari seorang arsitek?
Gimana fair gak? jadi agaknya kita akan sependapat bahwa untuk mengomentari sesuatu maka setidaknya harus memahami dasar dasar dan pengembangan ilmu tersebut biar gak terjadi kesalahpahaman kan? oleh karena itu di filsafat pun terdapat banyak sekali metode dalam memahami dasar dasar ilmu pengetahuan.
lho, apakah filsuf mengetahui dasar dasar semua ilmu pengetahuan?
ini nih salah satu misteri kenapa seorang filsuf seringkali dapat melakukan lintas jalur pembahasan yang tidak bisa dilakukan oleh ahli ilmu lain, penasaran? yuk diskusi bareng-bareng
sebelumnya saya mau tanya nih, emang bener kalo?
bahwa semua orang dapat berfikir tapi tidak semua berfikir adalah berfilsafat
nah mulai bingung kan apa perbedaan dan persamaan antara filsafat dan berfikir? mungkin sebagian kita berpendapat bahwa berfikir = berfilsafat.