Lihat ke Halaman Asli

Nazarudin--Janedjri; Sekadar Pembelokan Isu

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi, dering telepon membangunkan tidurku. Seorang teman, salah satu profesor dari universitas negeri di Padang sana, memperdengarkan suara. "Aku ingin mengingatkan kawan-kawan, kasus Nazarudin dan MK ini malah membawa persoalan keluar dari substansinya. Aku baca hampir di semua media cetak dan televisi memakan hal itu bulat-bulat. Hati-hati kawan..jangan lupa dengan kasus yang sebenarnya. Nanti enak-enak ini orang-orang demokrat," katanya.

"Hmmm...jadi MMD jadi bagian dalam permainan dong mas?" tanyaku.

"Ya..bisa jadi. Aku cuma curiga aja ini pembelokkan isu. Gimana caranya supaya kawan-kawan tidak lupa dengan substansi suap Sesmenpora," ujarnya.

Saya berpikir, jangan-jangan memang benar. Jika kasus Nazar dan Sekjen MK terus bergulir...apalagi ketika kubaca koran hari ini Nazar balik menuding Pak Janed sering melobinya terkait anggaran MK..isu bisa menjadi panjang. Paling enggak..hari ini semua wartawan hukum bakal mengejar kebenaran informasi tersebut. Wartawan pejuhkuning (perkumpulan jurnalis kuningan) bakal memburu pimpinan KPK menanyakan tentang kapan KPK akan memanggil MMD atau Janed, sementara wartawan hukum seputar monas bakal mengejar Janed dengan pertanyaan.."bener enggak sering lobi2 anggaran." lobi-lobi anggaran selalu mengasumsikan hal negatif, apalagi si Nazar membumbui dengan kalimat saya dengar hal-hal miring tentang Janed (kompas cetak hari ini).

Aku juga ingat Minggu malam..MMD tampil begitu memukau di Metro TV. Dengan gayanya, ia semakin menyihir orang untuk terus memperhatikan kasus Nazar--Janed..Beliau juga menggirim pesan singkat ke wartawan mengenai acara metro yang akan dihadirinya itu.

Rasanya memang bakal makin panas saja perseteruan Nazar dan MK. Apalagi ditambah beberapa barisan sakit hati (kepada Pak Sekjen) yang turut mengkompori..."Pengembalian uangnya tak salah. Tapi pertemuannya tak wajar, waktu dan tempatnya tidak pas untuk pertemuan Sekjen dan anggota DPR. Ayo bikin tim investigasi internal dong untuk Sekjen. Kenapa untuk Makhfud (panitera MK yang diberhentikan gara-gara kasus anaknya Pak Hakim Arsyad Sanusi) diberhentikan, sementara untuk Sekjen tidak ada tindak lanjut apa-apa," sms seorang constitusional lawyer.

isu ini menjadi bola liar. Bisa kemana-mana. Kalau dikejar terus, memang Sekjen bisa dibawa ke kasus etik. Percayalah..cukup dengan seminggu saja kasus ini jadi headline di koran...

Kita bisa lupa dengan nama si cantik angie dan wayan koster (pdip) yang namanya sempat dibawa-bawa melalui pengakuan Daniel Sinambela dan Agus Chondro (baca majalah tempo) . Kita juga bisa lupa kemana dugaan suap proyek pembangunan Jakabaring ini berujung...sampai ke petinggi demokrat yang lainkah..bisakah menyeret pimpinan tertinggi partai biru? Walaupun ini sangat jauh kemungkinannya. Tapi sudah menjadi rahasia umum Nazar orangnya siapa....

ayo kawan-kawan..jangan terbawa pembelokan isu....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline