Lihat ke Halaman Asli

sulit nya mencari kerja di negeri koruptor..!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ntah apa yanng di pikir kan teman-teman seperjuangan saya yang sama-sama merasakan sulit nya mencari kerja di indonesia ini.

setiap kita melamar pekerjaan di mana-mana, bisa di pastikan di butuh kan minimal pengalaman 2 taun kerja, bagai mana kita dapat pengalaman kalau kerja saja belum bisa diterima. suatu saat saya tekat kan berbicara di depan kepala personalia, (ibuk sekarang masih punya jabatan di sini dan saya yakin ibuk bakal bangkrut dan jadi pengemis di jalanan) ntah apa yang membuat saya berbicara seperti itu. mungkin hati ini sudah terlalu capek untuk mencari kerja.

pernah kita punya niatan untuk membobol atm, tapi salah satu teman mengatakan kalau kita sampe membobol atm itu tidak ada bedanya dengan para pelaku koruptor. memang kebetulan kita sangat benci yang namanya koruptor.

tanggal 13 januari 2012 saya mengirim surat ke pada bapak presiden, yang berisi. pak kami hanya rakyat biasa kami tidak tau dan tidak mau tau apa yang pikirkan bapak, knapa banya koruptor berkeliaran bak tikus got. kami hanya ingin punya satu pekerjaan yang layak kami tidak mau mencuri.

ntah apa yang di pikir kan bapak presiden sampai saat ini surat saya belum ada balesan. apa memang benar bapak presiden kita selalu mengkedepan kan orang-orang kaya dari pada rakyat pinggiran seperti kita-kita? siapa yang tau.!

tidak sama kenyataan nya waktu kampanye (SAYA AKAN SELALU MENGKEDAPAN KAN RAKYAT KECIL) ke napa setiap partai saat kampanye selalu mengatakan demikian? karna di indonesia ini 80% ADALAH RAKYAT MISKIN. dan apa bila ada partai yang mengatakan sebalik nya bisa di pastikan tidak akan di pilih..

itulah kenyataan di negara kita. korupsi di utamakan rakyat kecil di tinggal kan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline